Heri Yudianto, S.T

Heri Yudianto. Biasa dipanggil Mas Yudi. Lahir di Pasuruan, 8 September 1980. Penikmat kopi Aceh, wedang ronde, tahu campur dan rawon "setan" ini merampungkan p...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENYUSURI KLIA

MENYUSURI KLIA

Pernahkah anda mendengar cerita seram seputar KLIA? Ada sedikit rumor tentang KLIA. Saya mendengarnya dari petugas bandara di sana. Saya singgah di Kuala Lumpur International Aiport (KLIA) ini saat tengah menempuh perjalanan ke Jerman. Saat itu saya termasuk dalam rombongan guru studi banding ke Jerman. Kami menumpang Malaysian Airlines.

Mendarat di KLIA pukul 15.20. Namun setelah mendarat, rombongan masih harus menunggu sekitar 10 menit. Ya, sebagian rombongan ada yang ke kamar kecil. Jadi harus menunggu teman-teman lainnya lengkap dulu, baru bisa melanjutkan perjalanan.

Setelah rombongan lengkap, kami naik Aerotrain. Aerotrain ini sejenis kereta listrik yang disediakan pengelola KLIA untuk para penumpang yang melakukan transfer. KLIA terdiri dari dua bagian, yaitu bagian domestik dan bagian internasional.

KLIA berdiri tahun 1998. Bandara ini salah satu yang terpadat di dunia. Ada kurang lebih 24 juta penumpang yang telah menggunakan bandara ini sejak tahun 2006. Bandara ini mengusung konsep yang menarik, yaitu bandara dalam hutan atau hutan dalam bandara. Tidak mengherankan, lokasi KLIA semula berupa hutan lebat bahkan terdapat beberapa kebun kelapa sawit.

Menariknya, saya sempat mengobrol dengan salah satu petugas KLIA di sela-sela menunggu cek in untuk penerbangan selanjutnya. Petugas tersebut menceritakan beberapa cerita seram seputar KLIA. Salah satunya saya menanyakan alasan kenapa saat itu jungle walk KLIA ditutup. Padahal jungle walk adalah salah satu ikon menarik KLIA. Petugas tersebut menuturkan beberapa hari sebelumnya ada pengunjung yang kesurupan. Ternyata pengunjung tersebut berulah membuang sampah sembarangan di dalam are jungle walk. Menariknya dalam area jungle walk, konon terdapat makam penduduk asli yang dikeramatkan. Bisa jadi ini salah satu alasan mengapa hutan di dalam KLIA ada sebagian yang tidak ditebang.

Saya teringat ceriita teman yang mengalami hal sama. Teman saya pekerja kontraktor di Kalimantan. Suatu saat proyek pelebaran jalan menemui kendala. Ada sebuah makam purba yang ada di area pelebaran jalan. Namun anehnya begitu buldozer hendak meratakannya, tiba-tiba mesinnya berhenti. Kejadian ini berulang terus menerus. Akhirnya diputuskan jalan dibelokkan sehingga tidak menyentuh makam purba tersebut. Tenyata setelah diselidiki, menurut penuturan penduduk setempat, makam purba konon bersemayam seorang dukun yang sakti. Silakan Anda percaya atau tidak. Menurut pendapat saya bisa saja hal ini terjadi, toh dalam diri manusia terdapat jin qarin. Menurut keyakinan saya, jin qarin orang sakti inilah yang menjaga makam tersebut.

Meskipun ada misteri yang terselubung, KLIA merupakan surga kuliner. Ada beragam masakan yang ditawarkan. Mulai dari masakan India, Melayu hingga western food. Saya hanya mencicipi baunya saja. Uang saku saya yang pas-pasan jadi alasan untuk menunda wisata kuliner. Mungkin lain kali saya berkunjung kesini dalam kondisi berduit, sehingga bisa mencicipi aneka masakan di sini.

Sekian tulisan dari saya. Versi lengkapnya kisah ini bisa anda baca dalam buku kedua saya, "Jejak Guru Menyusuri Nusantara dan Eropa."

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ceritanya menarik, ditunggu tulisan yang lainnya,pak Heri

03 Jun
Balas



search

New Post