Hermin, M.Pd.

Seorang guru Bahasa Indonesia yang lahir di "Bumi Tarling", Cirebon, Jawa Barat, 15 Mei 1973; yang mengharapkan agar putera-puteranya dan seluruh generasi musli...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kutulis Puisi ini dengan Bismillah

Kutulis Puisi ini dengan Bismillah

Kutulis Puisi Ini dengan Bismillah

oleh, Hermin

Nak, waktu literasi baru saja meledak

dan ibu ikut pelatihannya

Ada instruktur bertanya

Apa itu literasi

Peserta tertegun, termangu-mangu mencari jawaban yang tepat

Waktu instruktur sekali lagi melemparkan pertanyaan yang sama

Beberapa peserta mengangkat telunjuknya

Mereka mencoba menjawab apa itu literasi dengan pemahaman mereka masing-masing

Nak, ternyata konon ada satu kata, hanya satu kata

mewakili makna literasi ini

M-E-L-E-K

Apa yang kaubayangkan pertama kali mendengar kata itu, Nak?

Mata yang terbuka lebar penuh daya lihat?

Bagaimana menurutmu orang yang dilahirkan dan ditakdirkan Allah tidak mempunyai kemampuan untuk melihat, Nak?

Mata mereka melek, tetapi mereka tidak mampu melihat indahnya warna-warna dan bentuk rupa segala makhluk di dunia

Selain kelam dan gelap semata entah itu di malam gulita, entah itu di siang benderang

Apakah menurutmu orang-orang seperti mereka yang tidak memiliki daya penglihatan itu tidak melek, Nak?

Tahukah engkau, Nak.

Tentang cerita sahabat Rasul: Abdullah bin Ummi Maktum.

Dialah yang menjadi asbabun nuzul turunnya Surat Abasa ayat 1 hingga 16

Dia memang tidak mampu melihat dengan netranya

Tetapi mata batinnya Allah izinkan untuk melihat dengan jernih keindahan cahaya Islam

Jauh jarak rumahnya dengan masjid, ketiadaan seorang penunjuk jalan, tidak lantas membuat surut langkahnya untuk senantiasa berjamaah di masjid bersama Rasulullah dan ummatnya.

Dalam cuaca panas maupun suhu yang sangat dingin, dia meraba-raba dalam gelap menuju masjid. Dia melihat cahaya-Nya tidak dengan matanya, melainkan dengan imannya.

Dia syahid dalam perang Al-Qadisiyyah sebagai pemegang panji pasukan Rasulullah.

Nak, melek jasmani tidak menjamin seseorang dapat menyibak tabir hikmah kebesaran-Nya di alam semesta yang kita tinggali sementara ini

Sebaliknya, ketiadaan daya penglihatan jasmani, bila Allah berkehendak, justru menjadi jalan kemudahan baginya untuk dapat melihat cahaya keagungan-Nya

Nak, renungkanlah olehmu sejenak

Dengan penglihatan yang Allah berikan kepada kita

Apakah yang sudah kita perbuat

Apakah dengan penglihatan itu kita semakin dekat dengan-Nya

atau justru menjauh dari-Nya

Karena itu, Nak, meleklah atas dua hal: melek ilmu dan melek iman

Setinggi apa pun jabatan dan kedudukan seseorang

sepandai apa pun ilmu seseorang

tanpa diiringi iman

Itu semua sia-sia belaka

Anakku, saat lisan ini masih mampu berucap, dengarlah pesan ibu.

Menjadi apa pun kalian kelak

jangan pernah kalian tinggalkan Allah

Jadilah kalian teknokrat yang beriman

Jadilah kalian birokrat yang beriman

Jadilah kalian pemimpin yang beriman

Bagi diri kalian maupun bagi orang lain

Nak, dengan bismillah,

ibu doakan kalian menjadi orang-orang yang melek ilmu dan melek iman

Cirebon, Selasa, 28 April 2020

01.43 WIB

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Puisi itu saya buat begitu saja sekemampuan saya, Bu. Entahlah, Bu Yenni. Jenis puisi seperti itu apa namanya.

28 Apr
Balas

Puisi naratif ya bu..??

28 Apr
Balas



search

New Post