Hermin Agustini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengapa Saya Harus Menjalani MRI ?

Mengapa Saya Harus Menjalani MRI ?

Oleh: Hermin Agustini

MRI (Magnetik Imaging Resonance adalah pemeriksaan organ, tulang dan jaringan dalam tubuh secara rinci dan mendalam menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio untuk membantu dokter mendiagnosis pasien.

MRI dilakuka berkaitan dengan pemeriksaan terhadap otak, saraf tulang belakang, jantung, pembuluh darah, tulang, sendri, jaringan lunak, dan organ-organ tubuh lainnya. Pemeriksaan MRI membutuhkan bantuan zat pewarna khusus yang disuntikkan melalui pembuluh darah, untuk membantu meningkatkan ketepatan gambar, sebagai hasil dari pemeriksaan.

Banyak sekali pertanyaan yang diajukan perawat sebelum pelaksanaan MRI, “Apakah ibu memakai ring di jantung,? Apakah pernah operasi? Apakah sedang pakai gigi palsu?” dan sebagainya yang harus dijawab apa adanya gak boleh gengsi meski seumpama pasien pakai gigi palsu. Untungnya sih saya tidak memakai gigi palsu meski ada gigi yang tanggal karena faktor usia. Oh ya, ketika saya ditanya tentang usia, perawat malah mikir dan bilang,”Benar usianya 50 tahun?”

Ya Allah, apa karena ukuran badan saya yang kecil mungil nggemesin dikira anak di bawah umur yang ke dokter tanpa pengawasan orang tua? Untung saya orangnya sabar, sehingga saya jawab dengan ramah,”Iya benar, saya memang usia segitu,” saya gak mau sebut angka lagi.hiks…

Selain pertartanyaan-pertanyaan itu, pasien dilarang mengenakan perhiasan, jam tangan atau logam lainnya. Gelang karet boleh dikenakan. Tali rambut juga boleh asal tidka mengandung besi.Pasien juga disediakan pakaian khusus selama menjalani MRI.

“Pemeriksaan akan berlangsung selama tigapuluh sampai empatpuluh menit,” kata perawat memberi peptunjuk sebelum mempersilahkan saya merebahkan diri di atas alat MRI.

“Berarti saya boleh tertidur?” tanya saya, sebab diposisi tiduran disertai lagu pasti akan mudah terlelap.

‘Boleh,” kata perawat yang melayani.

“Ibu genggam alat ini dan bisa ibu gunakan dalam keadaan emergensi semisal ibu merasa sesak napas atau mual maka silahkan remas alat ini sekuat mungkin lalu lepas, maka kami akan menghentikan pemeriksaan” Petunjuk ini membuat hati saya ciut.

Saya menyamankan diri dan minta waktu relax sejenak sebelum dimasukkan ke alat seperti cerobong. Terus terang saya merasa deg deg ser ketika peralatan mulai dipasang, penutup telinga seperti headset lalu penutup wajah mirip ironman. Perlahan alat itu membawa saya ke dalam cerobong pemeriksaan. Saya pun bersiap tidur sambil terus komat kamit membaca do’a.

Detik pertama terdengar suara sirine, saya kira itu hanya alarm petunjuk alat mulai bekerja. Tapi di menit berikutnya tetap sama, bermacam-macam suara alarm yang saya dengar. Tiba-tiba saya ingin tertawa sendiri, mana mungkin bisa tertidur selama pemeriksaan lah wong suara bermacam-macam sirine silih berganti berbunyi. Ada juga bunyi dengung yang saya dengar meski telinga telah ditutup dengan headset. Padahal, ada suara sedikit saja saya langsung terjaga. Tigapuluh atau empatpuluh menit akhirnya berlalu, tanpa harus menekan alat emergensi dalam genggaman. Lega rasanya terbebas dari suara-suara sirine.

Mengenai hasil pemeriksaan masih menunggu besok. Sebenarnya apa sih yang membuat saya menjalani MRI? Tentu saja karena rujukan dari dokter syaraf yang ingin mendiagnosa secara teliti pemicu vertigo yang saya alami sebab sudah dua minggu terakhir belum juga normal. Dokter juga merujuk saya ke dokter mata, untuk memastikan apakah mata silidris dan plus 150 harus diganti ukurannya.

BalungKulon, 20 Januari 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga cepat pulih, Bunda

20 Jan
Balas

Bismillah... Cepat sembuh Bu...

21 Jan
Balas

Semoga segera diberi kesembuhan dan tidak ada yang serius, Beb. Aamiin

21 Jan
Balas

Sehat selalu Bundsay. Aamiin.

21 Jan
Balas

Sehat selalu Bundsay. Aamiin.

21 Jan
Balas

Keren, Kak. Renyah sekali

21 Jan
Balas

Sabar ya say. Insyaallah semuanya akan baik-baik saja. Doa kakak selalu menyertaimu.

21 Jan
Balas



search

New Post