Hermin Agustini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Saatnya Move On
hermin.gurusiana.id

Saatnya Move On

Oleh Hermin Agustini

SMPN 1 Balung-Jember

Alhamdulillah, kegiatan Diklat Online Pembelajaran Psikotep ( Psikologi dan Teknologi Pembelajaran ) yang dilaksanakan oleh APKS dan PSLCC PGRI Jember hari ini memasuki hari ke 5 secara keseluruhan sampai tanggal 29 Agustus 2021 yang akan datang.

Materi pertama hari ini adalah tentang Pemanfaatan Literasi Digital yang dibahas tuntas oleh Bapak Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd ,Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat PB PGRI, Penulis sekaligus Redaktur Pelaksana Majalah Suara Guru PB PGRI.

Materi kedua merupakan materi praktik tentang Google Workspace yang disampaikan oleh Bapak Didik Herwanto, S.Pd, APKS PGRI Kabupaten Jember.

Seperti biasa, acara awal adalah pengantar yang disampaikan oleh ketua PGRI Kabupaten Jember, Bapak Drs. H. Supriyono, SH, MM.

Materi pertama mengupas tuntas bagaimana memanfaatkan Literasi Digital yang meliputi tiga bahasan penting yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan Literasi Digital?

2. Mengapa guru perlu meningkatkan literasi digital?

3. Tips dalam berliterasi digital.

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.( Wikipedia)

Literasi digital merupakan respons terhadap perkembangan teknologi dalam menggunakan media untuk mendukung masyarakat memiliki kemampuan membaca serta meningkatkan keinginan masyarakat untuk membaca. (Lankshear, Colin.; Knobel, Michele. (2008). Digital literacies: concepts, policies and practices. NewYork: Peter Lang. ISBN 9781433101694. OCLC 213133349).

Mengapa guru perlu meningkatkan literasi digital? Literasi digital adalah komponen yang harus dikuasai oleh Bapak Ibu guru. Peran guru memang tak bisa digantikan oleh teknologi. Tetapi guru yang tidak bisa menggunakan teknolgy akan tergantikan atau tergeser secara alami oleh guru-guru yang mengusai Teknolgy, apalagi pada masa pandemic seperti saat ini. Guru harus produktif berperan aktif dalam menghasilkan tulisan yang positif, membangkitkan optimisme agar pandemic segera berlalu.

Tidak dipungkiri bahwa literasi digital memberikan beberapa manfaat untuk mencari dan memahami informasi yang dapat menambah wawasan individu supaya lebih kritis dalam berpikir serta memahami informasi. Selain itu juga dapat Menambah penguasaan ‘kosa kata’ individu dari berbagai informasi yang dibaca. Literasi digital juga dapat meningkatkan kemampuan verbal individu serta dapat meningkatkan daya fokus dan konsentrasi individu.

Guru penting menguasai literasi digital karena Literasi digital merupakan salah satu komponen penting dalam lingkungan belajar dan akademis dan guru adalah bagian dari perubahan. Peran guru sangat penting dalam mengajak masayarakat untuk berhijrah menjadi lebih bijak dalam menggunakan literasi digital. Sudah saatnya MOVE ON dari kebiasaan-kebiasaan sebelumnya seperti langsung share dari grup sebelah, bahkan dari grup sebelahnya sebelah, menjadi lebih bijak dalam memilah dan memilih informasi baik untuk disampaikan.

Oleh karena itu, perlu diketahui dan diterapkan Cara atau Tips Cerdas dalam berliterasi Digital yaitu AMBAG dan AMBOI. AMBAG, apa manfaatnya bagiku? Dan AMBOI, apa manfaatnya bagi orang lain. Dengan demikian, guru bisa lebih bijak dalam menyaring mana informasi yang bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain sehingga tidak menjadi bagian dari penyebar informasi yang tidak jelas kebenaran dan manfaatnya baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Materi kedua tentang Google Workspace adalah materi praktik yang bisa disaksikan pada chanel youtub https://youtu.be/10SvibZ0m k. Demikian kurang lebihnya acara diklat pada hari ini semoga bermanfaat.

#Sebagai tambahan saya sampaikan pula profil Bapak Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd. Beliau besar di Jakarta. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Jakarta. Pendidikan S1 di selesaikan di jurusan IPS/Geografi, FKIP Univ. Sebelas Maret, Solo. S2 jurusan IPS diselesaikan di sekolah Pascasarjana UPI, Bandung.

Beliau adalah guru IPS di salah satu SMP Negeri Kabupaten Bogor yang suka menulis dan produktif menerbitkan buku sejak 2003. Tulisan artikelnya telah dimuat di Kompas, Wartakota, Jawapos, Radar Bogor, Joglosemar, majalah suaraguru, didikpos online. Ia dikenal sebagai Wikipediawan nasional dan kiprah dan profilnya telah dimuat di laman Outreach.wikimedia.or.id, wikimedia foundation, San Fransisco USA.

Pak Catur dikenal produktif menulis dan telah menerbitkan sebanyak 21 buku solo dan puluhan buku antologi. Dikenal sebagai editor buku di PGRI Press dan Kagum Bogor Literat. Sejak 2019, aktif sebagai Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat PB PGRI masa bakti XXII periode 2019-2024. Sejak tahun 2018 bergabung dengan Majalah Suara Guru PB PGRI dan di awal tahun 2019 diangkat sebagai Redaktur Pelaksana.#

Balung, 16 Agustus 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post