Hermina juniarty. S.

Aku bukanlah wanita baik seperti aisyah tak setakwa khadijah dan tak sepatuh fatimah tapi aku hanya wanita akhir zaman yang bercita2 menjadi wanita sholehah dan...

Selengkapnya
Navigasi Web
CADARKU

CADARKU

Aku terakhir dari keluarga yg sederhana, aku juga terlahir ditengah"keluarga yang bukan ahli agama.

Iya aku seorang wanita Muslimah yang masih belajar agama.

Namaku adalah fatimah az zahrah. Aku bersekolah disekolah umum dikampungku.aku seorang muslimah yg masih awam tentang agama. Dulu, sewaktu aku diSD aku tak pernah belajar agama. Karena disekolahku,hanya aku yang beragama islam. Aku belajar agama hanya dirumah dibantu oleh sosok malaikatku. Iya itu adalah kedua orangtuaku.

Disekolahku tak pernah sekalipun aku belajar agama bahkan guru agamanya pun tak ada.aku bukanlah murid yg pintar disekolahku. Tapi aku bisa membawa sekolahku menjuarai lari 100m tingakat sekolah dan tingkat desa. Hanya itu prestasi yg bisa kucapai disekolah.

Hingga aku tamat dan melanjutkan sekolahku.awalnya aku meminta sekolah diMTS,tapi ayah dan ibuku menolak.awalnya aku kecewa tapi setelah dinasehati oleh ayah aku jadi nurut apa kata ayah.

Jadi aku mencoba daftar disekolah umum awalnya aku ogah"han sekolah disana. diSMP ku yang sekarang aku mulai berbaur dengan teman" ku.

Disekolahku ini pelajaran agama islamnya juga belom ada karena hanya aku yang muslim. Jadi setiap pelajaran agama aku selalu keluar kelas dan gabung belajar dgn kelas lain.itu lah yg bisa kulakukan disekolahku ini.

Disini aku belum mengenakan hijabku.aku masih berpakaian mini bahkan seragam sekolah ku juga mini. Disinillah aku berjuang dan bersaing dengan teman" dari seluruh penjuru.

Dan Alhamdulillah aku lolos masuk di kelas unggulan. Padahal aku bukanlah seorang murid yang pintar. Disini juga aku membawa nama sekolahku harum. Aku dan kawan"ku berhasil membawa nama sekolahku menjuarai lari 5km ditingkat sekolah dan desa dan kabupaten.

Aku senang sekali bisa berprstasi walau hanya dibidang olahraga .ayah dan ibuku juga selalu suport aku selalu mendukung apa yg bisa membuatku senang.aku adalah wanita yang menyukai tantangan, disekolah teman"ku bukan lah wanita seperti kalian. Aku berteman dengan laki" karena berteman dengan mereka banyak tantangannya. Eits bukan berarti aku cewek nakal,bukan. Kalau kalian berpikir seorang wanita berkawan dengan kaum adam itu cewek gak benar berarti kalian salah besar.

Justru aku berkawan dengan mereka, itu menambah pengalaman berpetualanan ku. Contohnya : aku selalu ikut turnamen yang mereka adakan.disitu juga aku bisa menambah prestasiku. Disitu juga aku menemukan talentaku. Disitu juga aku melihat pesahabatan bagai kepompong.sampai waktu tak terasa kami berpisah sekolah.

Ayah dan ibuku menyuruhku sekolah diMAN disitu pula lah aku menginginkan sekolah disekolah umum. Ayah menentang permintaanku.

Aku kecewa sudah pasti tapi itu tidak berlangsung lama.karena aku sadar perintah orangtua itu tdak boleh dibantah karena kalau kita bantah maka Allah akan mengazab kita dengan azab yang paling pedih. Walau aku masih awam aku masih tau batasan yang boleh dilakukan dan tidak.

Aku mendaptar sekolah disekolah yang dipinta ayah dan ibuku. Awalnya aku ribet karena disinilah awal perjuanganku berpakaian tertutup.

Awal sekolah ibu selalu membantuku memakaikan hijabku. Awalnya gerah karena tertutup apalagi oas lagi MOST aduhh ampun panasnya. Biasanya kan kalau siswa baru itu MOST iya kan, disitu kita diajak pengenalan lingkunga. Disitu aku paling ribet karena rok yang aku pake itu panjang jadi gak leluasa buat jalan. Awalnya aku selalu mengangkat rok panjangku disetiap kali aku jalan. Pas ditengah jalan aku itu ditegus oleh ibuk guru cantik. Katanya

"seorang wanita itu tidak boleh mengumbar (memamerkan) auratnya"

Disitu aku malu banget. Jadi setiap kali aku berpapasan dengannya aku selalu menghindar.

Pada suatu ketika ibu itu menemuiku pas aku lagi duduk" di depan taman sekolah yang indah.

Ibu itu mendekat dan memelukku. Dia berkata "jadilah wanita yang dirindukan syurga"

Awalnya aku kanget tapi ibu itu selalu mmenasehatiku hingga aku sadar betapa berhargannya seorang wanita.

Mulai dari situ aku selalu menjaga auratku walau belum tertutup sempurna beliau selalu menasehatiku,membimbingku.

Disinilah awal perjuanganku berhijab.disinilah aku menghilangkan kebiasaanku bergaul dgn laki".beliau selalu mensuport aku biar menjadi muslimah sejati.aku selalu merasa senang jika berdekatan dengan beliau. Ibuku juga senang aku berhijab. Pada suatu malam pas habis makan malam barang keluarga ayahku berkata yang membuat kami semua menangis " terima kasih engkau telah menyelamatkan ayah dan adikmu dari panasnya api neraka".😭😭

Aku,ibu,dan ketiga adikku menangis. Mulai dari situ aku bertekan menutup auratku rapat".aku meninggalkan prestasiku dibidang olahraga. Aku semakin giat belajar mengaji karena aku belom tau ngaji. Dan belajar agama lainnya

Pada tanggal 15 agustus sekolahku mendapat undangan untuk mengikuti lomba lari 5km.

Awalnya aku selalu menolak,karena aku ingin fokus belajar agama.

Dan pada akhirnya ibu dan ayahku menyuruhku mengikuti lomba itu. Dan aku pasrah pada Allha untuk memudahkan segala urusanku.

Aku berlatih dan berlatih tapi tidak meninggalkan kewajibanku kepada Rabb ku.

Aku selalu mengutamakan Rabb ku. Hingga waktu yang ditentukan pun tiba, aku dan 2 teman"ku mewakili sekolahku. Kami adalah peserta yang menggunakan hijab dan pakaian longgar.

Disitu banyak orang yang menghina kami,menyindir kami dll. Tapi kami gak ambil pusing...

Butuh tenaga ingin memperjuangkan kemenangan. Didalam lomba banyak kecurangan terjadi. Tapi aku gak open selagi aku gak diganggu.

Sebelum mencapai garis finis lawanku berbuat curang kepadaku, dimendorongku hingga aku terjatuh dan mengalami luka dilutut tangan dan juga keningku.

Aku hanya bisa meringis menahan sakit. Aku mencoba bangkit dan terus berlari ,akhirnya aku bisa juga imbang dengan lawan yang mencelaiku tadi aku hanya tersenyum melihatnya. Karena dia ingin memenangkan pertandingan itu.

Kira" dua langkah lagi mencapai garis finis dia mendorongku lagi hingga rusuk kananku terbentur batu besar. Aku menangis dan pendampingku membantuku berdiri dia mengatakan "gak usah dipaksakan lagi, kamu gak sanggup lagi" tapi aku mencoba berdiri dan berlari hingga mencapai garis finis. Dan brukkk.... Aku ambruk dan tak sadarkan diri. Aku dilarikan kerumah sakit karena luka yang ku alami cukup serius. Aku melihat malaikatku menagis, melihat ibu dan teman2ku menangis.

Aku hanya bisa tersenyum untuk memperlihatkan kemereka aku gak kenapa".

Pada tanggal 17 agustus disitulah pengumuman juara lomba diumumkan.

Aku memaksakan diri menghadiri upacara tersebut dengan memakai kursi roda..

Aku merasa sangat" senang karena aku mendapat juara 1 aku menerima piala yang begitu besar dan medali. Orang tuaku dan teman" sekolahku bersorak gembira karena aku menjuarai lomba tersebut.

Hingga aku tamat sekolah aku selalu mendapat kejuaraan dari lomba lari,gerak jalan, FBB, dan volly ball.

Setelah pengambilan ijajah aku bertanya ke ayah .

"ayah apa boleh aku kuliah"????

Ayah hanya diam dan tiba" memelukku

"nak ayah tak punya uang untuk membiayai kuliahmu kelak karena adik"mu masih membutukan biaya "

Aku hanya bisa tersenyum ke ayah untuk tdak memperlihatkan kalau aku kecewa.

Aku tidak mau ayah sedih. Akhirnya aku memutuskan untuk merantau kekota orang.

Awalnya aku sangat asing disini karena tak satu pun orang yang kukenal.

Hingga aku bertemu dengan keluargaku, aku bekerja disebuah restoran islami.

Disini aku bekerja sebagai waitres. Bekerja sebagai waitres itu bukanlah pekerjaan yang mudah disana aku belajar banyak hal mulai dari beramah tama dengan tamu, sopan santun dan yang lebih utama kesabaran.

Disinilah aku belajar semua itu. Mulai dari menghadapi tamu yang kiler sampai tamu yang lembut, disini juga aku melihat banyaknya manusia.disini juga aku melihat para gay dll.

Hingga aku bertemu lagi dengan seorang wanita yang sangat" sopan, ayu, lembut, dll

Dia adalah kak aisyah. Dia seorang wanita bercadar pertama yang menjadi temanku. Dia mengajariku untuk lebih menjaga auratku.

Dia mengajarkanku untum memakai sehelai kain yang menutupi muka ku. Iya kalian tau itu apa???

Iya itu adalah CADAR....

Aku mulai mencoba" menutup auratku dgn bgitu sempurnah walau banyak tantangan,godaan yang harus aku tempuh.

Pas aku dan kak Aisyah jalan" didekat taman ada seorang ibu" memarahi Kami karena memakai cadar.ibu itu bilang "dasar ninja, teroris dan ibu itu juga bilang ini bukan arab jadi gak usah sok"an kaya orang arab".

Itulah hinaan yang pertama kali aku dengar. Awalnya aku ragu tapi, kak Ais selalu mendukung aku hingga aku yakin dengan pendirianku. Setelah aku memakainya Alhamdulillah aku tak pernah mengalami yang namanya diganggu orang pas lagi sendri atau pulang malam dan gara" cadar dan hijab itu juga sifatku mulai berubah menjadi semakin ayu sopandan santun dll.

Aku sadar bahwan dengan adanya cadar,hijab syar'i dan pakaian syar'iku akhlakku semakin baik,

Aibku semakin tertutupi.

Aku semakin bangga jadi orang yang berbeda.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masyaallah, perjuangan luar biasa. Dari judulnya, terkait kisah awal pastilah sangat menarik. Ditunggu kelanjutannya. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.

06 May
Balas

Syukron pak

06 May

Syukron pak

06 May

Bukan Pak, tapi Bunda Rai

06 May

Afwan bunda Ana tdak tau Mohon bimbinganya bunda biar ana makin pintar

06 May

Ditunggu cerita selanjutnya. Sukses selalu dan barakallahu fiik

06 May
Balas

Na'am ibu Syukron

06 May



search

New Post