Hermiza Akmal, S.Ag

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ibadah Puasa dan Kesehatan

Ibadah Puasa dan Kesehatan

Ibadah Puasa dan Kesehatan

By. Hermiza Akmal

MAN 3 Kota Padang Panjang

Dalam suatu peperangan Rasulullah Saw bersama tentranya, pernah berjalan kaki lebih dari 100 km. Karena panas terik dan gurun pasir yang sangat menyengat sehingga para sahabat banyak yang terkapar di tengah jalan, sementara Rasulullah Saw tetap berjalan tegar, tidak sedikitpun menunjukkan tanda-tanda kelelahan.

Setelah sampai di tempat tujuan, para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, apa rahasia kekuatanmu sekuat itu? Kamu tetap tegar dan tidak menunjukkan sedikitpun kelelahan sementara kami sudah banyak yang terkapar, padahal usia kami lebih muda darimu ya Rasul ?

Rasulullah Saw menjawab, “Aku sehat karena Aku selalu mengerjakan lima hal. Pertama, shalat malam. Kedua, bangun subuh. Ketiga, jalan subuh. Keempat, mengendalikan emosi. Kelima, mengendalikan perut.

Pada kesempatan ini, kita hanya akan membahas tentang mengendalikan perut. Mengendalikan perut maksudnya mengendalikan makanan yang akan dimasukkan ke dalam perut. Rasulullah Saw sangat disiplin dalam mengendalikan isi perut, baik dalam memilih yang akan dimakan maupun porsi atau jumlah yang akan dimakan.

Hal itu sesuai dengan firman Allah dalam surat ’Abasa / 80 ayat 24 artinya, “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.”

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam masalah makanan. Pertama, Segi kehalalan makanan. Dari segi kehalalan makanan, jangan sampai kita memakan makanan yang tidak dihalalkan oleh agama. Menurut Islam yang haram dimakan itu seperti anjing, babi, dan setiap binatang yang mempunyai kuku cakar dan taring. Kedua, Segi gizi atau manfa’at makanan. Dari segi gizi, makanlah makanan yang memiliki nutrisi dan bermanfa’at untuk tubuh, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah / 2 ayat 168 artinya, “ Makanlah makanan yang halal dan baik.”

Halal dan baik haruslah sejalan. Tidak boleh hanya mengandalkan halalnya saja, tetapi mengenyampingkan baiknya. Dan sebaliknya dengan mengandalkan baiknya saja tetapi mengenyampingkan halalnya. Umpamanya memakan nasi hasil curian. Begitu juga meminum teh telur yang dibeli dengan uang sendiri tetapi tidaklah baik bagi penderita hipertensi.

Para medis mengakui dalam masalah makanan, manusia cendrung mengedepankan rasa atau kelezatan suatu makanan, padahal makin lezat suatu makanan makin mengandung penyakit yang membahayakan tubuh. Baik lezat itu karena zatnya atau karena bumbunya. Orang yang cendrung memakan jerawan, mudah mendapatkan gejala kolesterol, sementara yang biasa makan terlalu banyak dan enak, akan mudah mendapatkan penyakit diabetes.

Di tengah-tengah kehidupan, gemuk sering diidentikkan dengan sehat, padahal orang yang bertubuh gemuk, sangat mudah ditulari oleh berbagai penyakit. Sementara gemuk sangat dipengaruhi oleh kecendrungan suka memakan yang lezat-lezat dengan porsi yang banyak.

Kunci sehat Rasulullah Saw, karena Beliau sangat disiplin dalam mengatur porsi makanan. Perilaku Rasulullah Saw dalam hal makan, bahwa Beliau makan setelah merasa lapar dan berhenti sebelum kenyang. Dan Islam sebagai tatanan hidup ingin membuat umatnya menjadi sehat dengan mewajibkan menunaikan ibadah puasa.

Selama 11 bulan mungkin telah memakan berbagai macam makanan, sehingga menumpuk berbagai macam lemak di tubuh yang bisa dihinggapi oleh berbagai macam penyakit, maka dengan menunaikan ibadah puasa, lemak-lemak itu akan menjadi hilang dan tubuh menjadi sehat dan tidak gemuk.

Karena ciri-ciri tubuh yang sehat adalah seimbang, dalam surat Al-Infithar / 82 ayat 7 disebutkan, artinya,”Dia yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuhmu) seimbang.”

Orang yang tubuhnya seimbang, gerakannya akan menjadi lincah, hidupnya akan penuh dengan keceriaan dan bisa cepat berfikir dalam mengambil keputusan, ini akan diperoleh dengan menunaikan ibadah puasa. Rasulullah Saw bersabda, artinya, “Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat."

Padang Panjang, Kamis, 07 Mei 2020 Tantangan Gurusiana (hari ke-38)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

MasyaAllah.... Jazakillah ilmunya bu. Sangat bermanfaat.

08 May
Balas

Alhamdulillah. Sama-sama, terima kasih supportnya Pak Ari.

08 May

Terima kasih tausiyahnya Bu Iza..

08 May
Balas

Sama-sama, terima kasih kembali Bu Wati.

08 May

Halal dan thaibah.......Mudah-mudahan ketauladanan rasulullah Saw selalu jd acuan kehidupan kita sehari-hari Bu ketua....

08 May
Balas

Iya, terima kasih Bu Kade

08 May

Alhamdulillahi Robbil'Alamin. Bararokallahu Fik Ibuk. Syukron, Jazaakillah Khairoljazaa' ats ilmu2nya yg menambah wawasan

08 May
Balas

Alhamdulillah. Aamiin. Syukran atas do'a dan supportnya Buk Susi.

08 May



search

New Post