Islam KTP
Islam KTP
By. Hermiza Akmal
MAN 3 Kota Padang Panjang
Sabtu pagi yang cerah ketika Azizah memasak untuk kebutuhan keluarga, dia mendengar dialog tetangganya, antara Rapi dan Lina, yaitu sepasang suami isteri. Rapi seorang pedagang di pasar, sedangkan Lina seorang guru. Rapi berkata kepada isterinya “mana air minum Abang ?”. Lina memberikan jawaban “buat sajalah sendiri, sama mengertilah kita dengan kondisi sekarang, saya mau siap-siap ke sekolah.”
Lina guru SMP yang baru saja terangkat menjadi PNS, biasanya dia selalu menyiapkan air minum dan makan pagi bagi suaminya, namun setelah menjadi PNS, Lina seperti tidak punya waktu untuk menyiapkan kebutuhan suaminya di pagi hari. Rapi karena tidak ingin ribut, dia diam saja dan dia selalu stand by mengantarkan isterinya ke sekolah.
Azizah merenung, jika setiap anggota masyarakat muslim meyakini bahwa ajaran agama mereka Islam yang benar, lengkap, dan sempurna dan mau mengaplikasikan dalam kehidupan keseharian mereka, tentu perilaku seorang isteri seperti demikian tidak akan terjadi.
Allah Swt telah mengatur sedemikian rupa tentang hak-hak suami isteri sesuai porsinya. Sekiranya ada yang menganggap ketetapan Allah Swt itu masih kurang proporsional, berarti dia menganggap otaknya lebih cerdas dari ketetapan Allah Swt. Seyogyanyalah setiap muslim meyakini bahwa ajaran yang bisa mengantarkan rumahtangga mereka meraih sakinah, mawaddah warahmah, hanyalah dengan mengikuti pesan-pesan yang tertera dalam Al-Quran dan hadits Nabi Saw.
Allah Swt berfirman dalam surat An-Nisa’ / 4 ayat 34 artinya “Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (isteri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.” Dan Nabi Saw bersabda “Bila seorang wanita menunaikan sholat, berpuasa di bulan ramadhan, ta’at kepada suaminya, niscaya dia masuk surga tuhan-Nya.” (HR. Ahmad)
Permasalahan yang dimaklumi bersama, bahwa kondisi beragama di antara masyarakat sangat beragam, di antaranya mereka beragama Islam, tetapi Islam KTP, belajar tentang ajaran Islamnya belum cukup dan belum memadai seperti yang diharapkan oleh Islam itu sendiri.
“Suami itu pelindung bagi istri” sebagaimana firman Allah di atas, maka ketika seorang isteri sudah mulai menampakkan kesombongannya dengan status yang sudah berobah kepada yang lebih baik secara materi dan gengsi di tengah masyarakat, seyogyanya suami harus melindungi dan mencegah isterinya dari sikap mental dan perilaku yang tidak baik itu dengan memberikan nasehat secara bijaksana.
Seorang isteri yang baik menurut Islam adalah berkhidmat kepada suami dengan melayani kebutuhannya sehingga suami ridha kepadanya dan terciptanya rasa aman dan kasih sayang dalam keluarga sehingga biduk rumahtangga berlayar dengan baik.
Jangan ada di antara isteri, ketika mendapat nikmat dari Allah, meninggalkan kewajibannya dalam melayani kebutuhan suaminya dan penghormatan kepadanya. Tidak ada yang sulit bagi Allah jika Allah mau mencabut secara perlahan nikmat yang sudah diberikannya itu menjadi sesuatu yang menyakitkan baginya, mungkin ditimpa kecelakaan yang mengakibatkan kakinya patah sehingga harus memakai kruk ke mana pergi dan wajah tidak lagi menampakkan kecantikannya. Na’uzubillah min dzalik (berlindung kita kepada Allah dari azab-Nya).
Selesai Azizah merenung, sarapan pagi siap untuk dihidangkan dan dinikmati bersama keluarga. Salam literasi.
Padang Panjang, Senin, 20 April 2020 Tantangan Gurusiana (hari ke-21)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betul bu. Sesibuk apapun tetap hrs menjalankan kewajiban sbg IRT. Salam.
Iya Bu, harus sayang suami ya Bu...Salam literasi
Terima kasih sudah mengingatkan, Bun! Alhamdulillah sangat bermanfaat. Bagaimanapun sibuknya, seorang istri tetap harus mengutamakan hormat dan tilawahnya pada suami.
Sama-sama Bu...Alhamdulillah...Iya Bu...Terima kasih Bu
Alhamdulillah, ilmuku bertambah!
Alhamdulillah...Terima kasih Bu Lestari
masyaa Allah, trimakasih ilmu dan tausyiahnya..sangatbermanfaat utk saya pribdai dan terutama kaum hawa..salam hormat
Sama-sama Pak...Alhamdulillah...Salam hormat Pak
Tausiyah dalam tulisan.......Cirikhas karya bu ketua....Terimkasih sdh mengingatkan......Mudah2an Allah selalu meredhai setiap langkah kita..........
Alhamdulill ah...Sama-sama Bu Kade...Aamiin...Terima kasih Bu Kade
Super sekali buk...menginspirasi tuk kita dalam menjalani hidup berumah tangga yang dapat membawa kpd klga sakinah mawadah warahmah.Sukses selalu.ya buk..salam
Alhamdulillah...Aamiin...Terima kasih Buk Eli
Semoga agama nya bukan sekedar ada di KTP tetapi dapat diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari hari
Betul Bu Santhy...Terima kasih Bu
Alhamdulillah.. Serasa baru mendengar ceramah begitu ringan bahasanya mudah dipahami..terima kasih ibuk cantik semoga kita bisa menjadi istri shalehah aamiin
Alhamdulillah...Aamiin...Terima kasih Bu Era
Sama sama buk cantik
Alhamdulillahi Robbil'Alamin, Barokallahu Fik Ibuk, tulisannya mengingatkan kt akan tugas pokok kt sebagai Istri yg Melayani Suami. Kadang karena tugas kewajiban kt mjd terabaikan.
Alhamdulillah...Syukran do'a & supportnya Buk Susi
Kalau ada Islam KTP berarti mungkin saja ada Hindu, Budha KTP ya, Bun. Semoga kita bisa berislam secara kaffah. Amin.
Ya mungkin sama kondisi penganut agama lain dengan kita yang beragama Islam. Berislam secara kaffah yang mengantar seseorang sukses dan bahagia dunia dan akhirat. Aamiin. Terima kasih Pak Edi. Salam literasi
Luar biasa tulisan buk DW, tulisanmu menusuk qalbuku, semoga kita trap jadi istri sholehah.
Alhamdulillah...Aamiin...Syukran Kas.
Tulisan yg bgs buu..Saling mengingatkan.Semoga wanita2 di MGI tdk ada yg sombong seperti di tulisan bunda ini. Gimanapun suami kita, ya dihormatilah. Jaga perasaannya.
Alhamdulillah...Betul Bu...Aamiin...Ya suami harus dihormati ya Bu. Terima kasih Bu
Semoga kita dijauhkan dari sifat yang tidak baik...
Aamiin...Terima kasih Bu Nur
Semoga kita dijauhkan dari sifat yang tidak baik...
Insyaallah tambah pengalaman hidup
Alhamdulillah...Terima kasih Bu Sri. Salam literasi.