Jalani Puasa dengan Ikhlas, Semoga Dosa Diampuni Allah Swt

By. Hermiza Akmal

MAN 3 Kota Padang Panjang

Ibadah puasa merupakan ibadah yang bersifat pribadi, karena hanya diri orang yang berpuasa tersebut dengan Allah saja yang tahu tentang kualitas pelaksanaannya. Karena itu esensi pahala puasa terletak pada motivasi orang yang menjalaninya.

Sebagai insan beriman tentu akan menjalani ibadah puasa dengan ikhlas karena ibadah apapun yang dilakukan akan diterima di sisi Allah, apabila dilakukan dengan ikhlas. Ikhlas berasal dari bahasa arab, secara bahasa bermakna bersih, murni. Secara istilah ikhlas bermakna murni hanya mengharap ridho Allah Swt dalam melaksanakan ibadah, yang bersih dari riya’ dan syirik.

Seorang sahabat Nabi Saw pernah bertanya kepada beliau tentang ikhlas, Nabi Saw menjawab dalam sebuah hadis Qudsi artinya “Ikhlas adalah suatu rahasia dari rahasia-Ku yang Aku tempatkan di hati hamba-hamba-Ku yang Kucintai.”

Sempurnanya ibadah puasa seseorang, memang tergantung kepada niat ikhlas. Ikhlas sesuatu yang paling sulit di dalam jiwa seseorang, karena tidak ada bagian nafsu di dalamnya. Namun ikhlas mudah tertanam di dalam jiwa orang yang dirahmati Allah Swt sebagaimana bunyi hadis Qudsi di atas.

Dalam hadis yang lain Nabi Saw bersabda artinya “Barangsiapa yang berpuasa dengan penuh rasa iman dan mengharap pahala dari Allah, dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra). Mengharap pahala dari Allah dalam hadis ini bermakna ikhlas.

Di antara tanda ikhlas dimiliki seseorang, Pertama, istiqamah, yaitu terus menerus dalam ibadah, baik ada maupun tidak ada orang, baik dipuji atau dihina orang. Kedua, Qana’ah, yaitu puas atas segala nikmat yang diberikan Allah dan atas segala keputusan-Nya.

Padang Panjang, Sabtu, 25 April 2020 Tantangan Gurusiana (hari ke-26)