Menyayangi Diri Sendiri
Menyayangi Diri Sendiri
By. Hermiza Akmal
MAN 3 Kota Padang Panjang
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) keberadaannya untuk mengayomi muzakki (orang yang dikenai kewajiban membayar zakat) dan mustahiq (orang yang berhak menerima zakat) dalam mengentaskan kemiskinan, di antaranya mengucurkan dana untuk modal usaha, biaya pendidikan, biaya pengobatan, biaya konsumtif, dan bencana alam bagi masyarakat.
Suamiku yang diamanahi menjadi Ketua BAZNAS Kota Padang Panjang tahun 2007-2012 sering kedatangan tamu dari pemohon dana BAZNAS ke rumah, bahkan Aku juga sering menghadapi keluhan mereka ketika suamiku tidak di rumah, beragam masalah yang mereka hadapi dalam menjalani kehidupan keseharian mereka.
Suatu hari seorang ibu datang ketika suamiku sedang tidak di rumah. Ibu ini menanyakan “kenapa belum keluar juga dana bantuan BAZNAS untuk saya ? Saya sudah memasukkan permohonan 6 bulan yang lalu, sampai sekarang belum ada tim survey BAZNAS yang datang ke rumah dan telah ditanyakan pula ke kantor BAZNAS tentang permohonan yang belum terwujud.
Upaya datang ke rumah diharapkan dana bantuan BAZNAS segera cair karena Ketua BAZNAS adalah suamiku yang memutuskan bisa cepat atau lambatnya dana itu keluar sesuai dengan kondisi pemohon. Aku menanyakan “sudah lengkapkah persyaratan ibu masukkan ke kantor BAZNAS ?” Ibu itu menjawab “sudah, yaitu fotocopi KTP, kartu keluarga, surat keterangan tidak mampu dari Lurah.”
Aku melanjutkan pembicaraan bahwa Kota Padang Panjang yang berjulukan Kota Serambi Mekah dengan prinsip “Adat basandi syara’, syarak basandi kitabullah, syara’ mangato, adat mamakai”. Di mana kesepakatan bersama hasil rapat pemerintah daerah, pengurus MUI, ormas Islam, dan pengurus BAZNAS bahwa tambahan persyaratan bagi masyarakat yang akan menerima kucuran dana BAZNAS harus tercatat sebagai jama’ah tetap di masjid atau mushalla yang terdekat dengan rumah tempat tinggalnya dengan tujuan agar masyarakat dekat dengan Allah.
Ketika Aku tanya “apakah ibu memiliki surat keterangan dari pengurus masjid bahwa ibu tercatat sebagai jama’ah tetap di masjid atau mushalla yang terdekat dengan rumah tempat tinggal ibu ?” Ibu itu menjawab “kalau itu memang tidak ada buk, bagaimana saya akan ke masjid, jam 06.00 saya sudah pergi memecah batu ke bukit dan pulang sudah jam 18.00 senja buk.
Aku responi jawaban ibu itu bahwa Aku sangat memahami kondisi ibu yang harus bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan dari usaha memecah batu itu.Tetapi tujuan dari pemerintah daerah, pengurus MUI, ormas Islam, dan pengurus BAZNAS tentu sangat baik untuk kepentingan dunia dan akhirat ibu, bukan semata-mata kepentingan dunia saja. Kita seharusnya bersyukur memiliki pemimpin, baik pemerintah daerah, ormas Islam, MUI, BAZNAS yang peduli dengan masalah akhirat kita di samping mereka juga sangat peduli dengan kebutuhan duniawi kita.
Kita tentu sudah tahu bahwa ibadah yang pertama dihisab oleh Allah di akhirat nanti adalah sholat, ibadah yang selalu mengikat hati kita untuk tergantung kepada Allah yang mengantarkan jiwa kita menjadi orang yang sabar dengan kesulitan yang dihadapi dan meyakini bahwa Allah Zat Pemberi Rezki akan mencurahkan rezki kepada orang yang ta’at menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Ibu itu menanggapi pembicaraanku dengan mengatakan “ya lah buk, saya akan mulai ke masjid dekat rumah saya buk dan mengurus surat keterangan menjadi jama’ah tetap kepada pengurus masjid, terima kasih buk, saya mohon pamit.”
Setelah ibu itu pergi, Aku merenung bahwa masyarakat memang harus diajak untuk “menyayangi diri sendiri.” Untuk memenuhi kebutuhan jasmani, mereka rela banting tulang seharian penuh, tapi adakah mereka juga berupaya maksimal untuk kebutuhan rohani mereka ? Alhamdulillah pemerintah daerah, pengurus MUI, ormas Islam, dan pengurus BAZNAS sangat memperhatikan kebutuhan rohani yang tidak boleh diabaikan oleh masyarakatnya.
Janji Allah kepada insan beriman yang ta’at menjalankan perintah-Nya terdapat dalam surat Ath-Thalaq / 65 ayat 2-3 artinya “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”
Padang Panjang, Kamis, 16 April 2020 Tantangan Gurusiana (hari ke-17)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hebat ibuk
Alhamdulillah Yola
Salam literasi bu
Ya Bu Hastri...Salam lierasi
Sangat inspiratif. Salam literasi.
Alhamdulillah...Terima kasih Pak
Keren
Alhamdulillah Bu Fauziah
Seharusnya orang yang menerima zakat itu jangan dilihat miskinnya saja. Kalau dia tidak shalat, maka rasanya hati ini tidak ikhlas memberinya. Apalagi ketahuan tidak puasa.Berarti dia tak layak menerima zakat.
Betul Pak...Sepakat ya Pak...Terima kasih Pak
Hebat Bu
Alhamdulillah...Terima kasih Bu Rifni
Ya Allah, luar biasa, ..suami ibu inshaa Allah amanah saat menjadi ketua BAZ,..juga pembelajaran dari kasus ibu tadi,,,.kadang kadang fakir itu dekat dengan kefairan..tugas kita semua bu utk mengingatkan dengan lembur..salam
Alhamdulillah...Betul Pak...Salam
Terimkasih atas info dan ilmunya bu kepala Kantor....saya akan coba tambahkan poin terakhir untuk tetangga yang mendapat sedekah dari saya.....Akhirnya saya tau, ibu istrinya bpk kepala Kantor kota solok dan plt tanah Datar. Tapi untuk hari ini, bpk diamanahkan kemana ya bu ketua?
Sama-sama Bu Kade...Mantap tu Bu...Bapak Kakan Kemenag Kabupaten Solok Bu, bukan Kota Solok, cuma pernah Plt Kemenag Kota Solok 6 bulan & 1 bulan Plt Tanah Datar. Sekarang hanya Kakan Kemenag Kabupaten Solok Bu...Terima kasih Bu Kade
Oh yea...salah. maksudnya kakankemenag kan solok. Sering beejumpa sama bapak, tapi belum kenal sama nyonya. Kemaren terakhir melihat bapak di acara Pramuka MI di tanah datar
Alhamdulillah..dengan tulisan kita bisa berbagi pengalaman yo buk..Sukses buat ibu dn bpk.Salam dn sehat selalu
Betul Buk Eli...Aamiin...Syukran do'anya Buk Eli
Hebat buk
Alhamdulillah...Salam literasi Bu Welif
Benar Bu Hermiza, kita kadang lupa menyayangi diri. Sungguh tulisan yang menukik dalam ke sanubari, walau ibu pemecah batu yang jadi tokoh, sesungguhnya kita pun ada melakoni hal seperti itu. Salut, aku Bu Hermiza, subhaanallaah!
Subhaanallaah...Alhamdulillah...Iya Bu Sri...Terima kasih Bu Sri
Mantap juga syarat nya buk..jadi secara tak lansung kita sudah mengajak orang buat ibadah ke masjid, walaupun awalnya mereka terpaksa mudah mudahan nanti jadi kebiasaan..sukses selalu buat bapak dan ibuk
Betul Bu Era...Aamiin...Terima kasih do'anya Bu Era
setuju.
Aamiin...Untuk yang baik kita sangat mendukung ya Bu Yeni
Sebuah trik yg jitu sekali ibuuu.. Supeeer
Ya betul Bu Yen...Kasihan kita, jangan sampai miskin lahir batin
Salah satu metode membawa orang ke jalan kebaikan..ya buk,...
Betul Bu Us...Terima kasih Bu Us
Sangat menarik bu, dan banyak pengalaman yg di dapat
Ya Pak guru...Terima kasih Pak
Mantap bun
Alhamdulillah...Terima kasih Bu Dewi
Pembelajaran yg bernagna buk... Agar kita bisa menyayangi diri kita sendiri... Salut buk... Super sekali
Alhamdulillah...Betul Buk Helda...Terima kasih Bu Helda