Hernawati Kusumaningrum

Hernawati adalah guru bahasa Inggris SMP Al Hikmah Surabaya. Ibu berputra 4 ini berhobi membaca, menulis, dan berkebun. Suka mengikuti lomba bagi guru. Sekarang...

Selengkapnya
Navigasi Web
I love Comic
Mengajak ananda ke toko buku. Literasi untuk anak

I love Comic

Alhamdulilah, akhirnya bisa juga mengajak anak-anak ke toko buku. Sebenarnya sejak hari Sabtu saya ingin mengajak mereka. Sayangnya, Salman- putra ketiga saya ada kerja kelompok sehingga saya mengundurnya di hari Ahad. Saya hanya pergi bertiga, bersama Salman dan si bungsu, Enji. Abinya sedang ada training di luar kota. Kakaknya hanya nitip buku-buku latihan soal untuk SBMPTN.

Sesampainya di toko buku, mereka segera menghambur ke bagian anak-anak. Seperti biasa, dengan cekatan mereka membolak balik deretan buku di depannya. Saya sudah paham selera Salman. Ia pasti akan memilih komik horor dan hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Enji akan memilih buku-buku Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK). Versi komik lebih disukainya.

Sejak kemarin Enji berharap bisa membeli serial komik Princess Academy. Saya jadi penasaran, seperti apa sih komik yang dimaksud. Kalau Princess Academy yang saya tahu sejenis novel fantasi besutan Shanon Hale. Kalau tidak salah tahun 2005-an. Temanya tentang keluarga, pendidikan, relasi sosial para remaja. Novel ini berceritera tentang seorang remaja putri bernama Miri yang bersekolah di Princess Academy. Sebuah sekolah yang menyiapkan siswinya untuk menjadi ratu. Nah, pada akhirnya akan ada seorang siswi yang karena kompetensi dan komitmennya bagus bisa dipilih menjadi istri Sang Pangeran. Nah, apakah Princess Academy ini yang dimaksud bungsu saya? Rasanya bukan.

Saya tidak perlu menunggu lama untuk tahu buku seperti apa itu. Enji setengah berlari menuju saya yang sedang menikmati Bintang punya Tere Liye. Segera saja ia membuyarkan imajinasi saya. “Ini lho Mik, Princess Academy itu, “ jelas Enji sambil menyorongkan bukunya. Saya membaca judul, membolak-balik halamannya untuk melihat isinya. “Oh, ini to, oke ambil aja, “ jawab saya yang dibalasnya dengan ciuman di pipi saya.

Ternyata, Princess Academy terbitan Mizan ini juga bercerita tentang sekolah untuk anak putri. Ada kelas kepribadian, membaca, menulis, pentas drama, dan sebagainya. Pokoknya sekolah yang menjadikan mereka pintar dan smart sebagai seorang putri. Tentu saja ada konflik-konflik dengan teman sebaya. Karena dikemas dalam bentuk komik menjadi lebih menarik. Ah, saya jadi ingat bacaan kecil saya serial Mallory Tower karya Enid Blyton. Saya jatuh cinta pada serial sekolah putri berasrama ini. Sampai kini pun saya kadang-kadang membuka-buka kembali bukunya. Tentu saja saya cari versi e-book-nya. Kalau dipikir-pikir mirip kehidupan di pondok pesantren putri, kalee. Hehehe..

“Mas Salman, beli buku apa, Nak?” tanya saya pada Salman yang lagi asyik menekuri buku-buku yang tidak bersampul plastik. Ia bisa membuka-buka dan membacanya. Segera ia tunjukkan komik-komik bergenre horor. Hemmm... seperti yang sudah saya duga. Enji pun datang menyodorkan dua komik bergenre horor selain komik Princess Academy tadi.

Okelah. Saya tidak bisa memaksa mereka seperti saya. Generasi awal yang lebih menikmati buku penuh dibanding komik. Yang penting, mereka sudah memiliki budaya baca. Kita sebagai orang tua tinggal mengarahkan saja. Ada masanya, hibur saya dalam hati.

Iseng saya tanya bungsu saya, “Kenapa sih dek kok suka komik?” “I love comic!” jawabnya dengan mata berbinar serta menyatukan ibu jari dan jari telunjuk membentuk tanda ok.

Hemmmm....

Sidoarjo, 22 Oktober 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

setelah membaca ini, bukannya saya ingin menulis seperti ini, tetapi saya pengin mengajak anak-anak saya ke toko buku, atau ke perpustakaan, suatu hal yang belum pernah saya lakukan,.. indah sekali.. waktu terus berlalu, blm bisa menyisihkan waktu untuk anak-anak... terimakasih, Bu....

23 Oct
Balas

ayok bun ajak ananda ke toko buku atau perpustakaan. pasti mereka.senang

23 Oct

wah, sealiran itu sama putri saya bun.Putri saya yang kedua Komik Mania juga.Kelas 2SD.Kalau hari sabtu sering mengusung komik-komiknya ke skolah buat dipinjamkan temen-temennya. Bahkan bu gurunyapun dipinjami suruh baca komik....hehe.

23 Oct
Balas

wah keren nih ananda mbak mita. senang ya punya putri begitu

23 Oct

Wah... Terima kasih, bunda! Sungguh menginspirasi.

23 Oct
Balas

sama2 bun. trima kasih sudah mampir

23 Oct



search

New Post