Tentang Rasa
Aku Sudah Bilang
Oleh Herni Kholilah
Aku sudah bilang....aku tak ingin menyinta
Karena itu hanya akan membawa luka
Aku sudah bilang.. aku tak ingin menyinta
Karena hanya menyeskkan dada
Aku sudah bilang...aku tak ingin menyinta
Karena saat cemburi datang
Panas dingin tak lihat cuaca
Sesak rasa menghimpit dada
Seperti luka yang terus mengangah
Perih terasa bagai air garam menyapa
Datang tiba-tiba
tak kunjungpergi dan menyerah saja
Aku sudah bilang..aku tak ingin menyinta
Biarlah semua tanpa rasa
With love, 20-1-2021
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Wah...malu atau takut nih Bunda cantik...jatuh cinta itu indah... salam kenal dan hormat... sudah saya follow Bunda.
Jangan pernah takut jatuh cinta ibu Herni Kholilah. Hehehe sukses selalu buat panjenengan
Terima kasih byk pak
Sudah kubilang, cinta tak bisa dibuang. Ia datang sesukanya. Puisinya kaya konotasi ibu. Pilihan kata mendukung itu. Kaya rasa dan imaji. Zuper.
Aku sudah bilang, Bu Hernik lihsi bersastra. Penggunaan repetisinya menawan ibu. Zuper.
Terkadang cinta datang tanpa diundang. Keren puisinya bu. Sukses selalu
Ijin follow puisi indah Ibu Herni. Aku suka. Terima kasih Ibu Cantik sudah berbagi. Salam sehat.
Monggo ibu. Terima kasih untuk apresiasinya
amboiiiiii. Puisi keren ibu yang tidak ingin menyinta. Rindu tergores jemu. Cinta disayat cemburu. Hati menjerit. Netraku semakin perih. Sudahlah.......Salam literasi ibu cantik.
Puisi tak akan menyinta keren bunda Maaf kayaknya masih ada salah ketik ya jadi kurang enak dikit bacanya contoh 'cemburi'Dan menyeskkan maaf kritik membangun ya bunda saya juga sering keliru mengetik kok
Jangan takut jatuh cinta...pada yang Maha Esa. Semoga dirimu jatuh di cinta-Nya.
Aamiin