Tamu Tak Diundang(2)

Sepulang swab dari klinik Asyiah puyeng tujuh keliling. Pikiran dan perasaannya melayang tak karuan. bingung bagaimana mengatasi situasi seperti ini? mereka berdua positif sedang kedua anak lakinya negatif. Aisyah tak ingin kedua anaknya terpapar juga jika serumah dengannya.

“Bruukk!”

“Mas….kenapa, Mas! Mau kemana, Mas!?” teriak Asyiah terkejut melihat suaminya tersungkur di depan kamar mandi.

“Bi!…abi…!” panggilan kedua anak lakinya saat melihat abinya terjatuh.

“Jangan keluar! Tetap di dalam kamar!” teriak Asyiah melarang kedua anaknya membantu abinya sambil berusaha membopong suaminya masuk ke dalam kamar

Kedua anaknya hanya bisa menatap abinya dari balik jendela kamarnya tak bisa berbuat apa-apa.

Setelah menidurkan dan menyelimuti kembali suaminya, Asyiah mengambil hpnya di meja dan berusaha mencari informasi kepada rekan-rekan seprofesinya barangkali punya pengalaman yang sama dengan dirinya. Mengingat kejadian tadi Asyiah tampak kebingungan walau serumah dengan kedua anaknya tapi mereka tak bisa berbuat apa-apa. Asyiah ingin dirinya dan suami mendapatkan penanganan terbaik dengan pantauan dokter.

Alhamdulilah usahanya mencari informasi membuahkan hasil. Atas sharing dengan rekan-rekannya Asiyah memutuskan besok pagi dia bersama suaminya akan pergi isolasi di tempat karantina khusus pasien covid di Gedung Atlet. Menurut rekannya di tempat karantina lebih terkontrol kesehatannya dan selalu dalam pengawasan tim medis. Akhirnya kedua anaknya menyetujuin setelah berunding melalui video call.(Bersambung)