Selesai pelatihan langsung dapat menulis buku. Ya, itulah salah satu alasan saya ikut pelatihan ini. Tak pernah terbayangkan sebelumnya jika saya bisa menulis buku. Bagiku menulis buku merupakan hal luar biasa dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu. Namun, anggapan saya kali ini terbantahkan dengan telak. Ya, lewat program SAGUSABU (Satu Guru Satu Buku) yang diadakan oleh Media Guru Indonesia di Wisma PGRI tanggal 27-28 Januari 2018, semua peserta diklat dituntut untuk dapat menulis buku sebagai tugas akhir. Ini merupakan terobosan baru dalam dunia pendidikan.

Kegiatan Sagusabu kali ini berjalan dengan sukses. Peserta yang ikut membludak. Peserta tidak hanya dari guru, namun puluhan siswa juga antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Satu hal yang pasti dari para peserta adalah keinginan yang sama untuk bisa menulis buku. Buku yang dapat ditulis juga beragam mulai fiksi, non fiksi, maupun faksi.

Pelatihan ini adalah pengalaman pertama bagi saya. Tidak harus mempunyai naskah buku ketika datang ke sini, hanya perlu membawa semangat tinggi untuk bisa menulis. Ternyata menulis buku tidak sesulit yang saya bayangkan sebelumnya. Kita hanya perlu berkumpul dengan orang-orang yang punya semangat sama dalam menulis buku. Saling bercerita, saling berbagi pengalaman bisa menjadi sumber inspirasi dalam menulis.

Sebenarnya guru sudah terbiasa menulis setiap hari. RPP merupakan bukti shahih bahwa guru bisa menulis, namun sayangnya banyak guru yang belum mau dan mampu untuk menyusun RPP secara mandiri. Sebagian besar masih copi paste milik temannya. Bahkan sebagian juga hanya mendownload RPP yang banyak beredar di internet. Fenomena seperti ini tentu kurang baik jika tidak segera diselesaikan. Seringkali ketika masuk pertama kali setelah liburan semester kita meminta para siswa untuk menulis pengalaman mereka selama liburan. Bahkan kita akan marah jika siswa tidak bisa menulis pengalaman mereka. Pengalaman seperti ini harus segera kita tinggalkan. So, jika ingin bisa nulis buku dalam 2 hari, ikutlah SAGUSABU Media Guru.

Peserta SAGUSABU Semarang.