#TantanganGurusiana

#TantanganHarike-6

Siang itu, sepulang sekolah, Aisyah putri kedua saya datang menemui saya yang sedang membuka web PDSS. Ya, bulan ini adalah masa masa penginputan nilai siswa kelas 12 yang akan berkompetisi mengikuti SNMPTN.

Aisyah merengek kepada saya minta dibelikan sebuah pensil baru, karena pensilnya baru saja ia berikan kepada temannya. Padahal pensil itu baru dua hari yang lalu saya belikan untuknya.

O ya, Aisyah ini bersekolah di SD Negeri di dekat tempat tinggal saya kelas 1. Sudah barang tentu pensil adalah kebutuhan primer yang harus saya penuhi. Hampir setiap hari dia meminta pensil karena pensilnya hilang atau dipinjam oleh temannya dan lupa dikembalikan. Padahal pensil itu pun dia butuhkan untuk menyelesaikan tugas PR yang diberikan oleh gurunya di sekolah.

***"*

Kali ini saya tak hendak menceritakan putri saya Aisyah. Saya hanya ingin mengambil filosofi dari sebuah pensil yang menjadi judul tulisan ini.

Pertama

"Sebuah pensil akan menghasilkan tulisan yang baik dan optimal jika sebelum digunakan diraut terlebih dahulu hingga ujungnya menjadi runcing dan tajam."

Analoginya adalah setiap manusia di dalam proses kehidupannya suatu akan melalui proses rautan ini jika sang pencipta, Allah SWT menginginkan manusia tersebut menjadi Keimananhikmah dan bermanfaat. kita akan diuji dengan berbagai macam penderitaan dan kesakitan agar diujung perjalanan berbuah manis. Ya proses meraut terkadang membutuhkan waktu yang sebentar dan terkadang juga bisa lama. Tergantung sudut pandang kita kepada Allah. Jika kita menganggap ujian Allah adalah nikmatnya maka bisa jadi ujian itu menjadi tempat bersyukur kita kepadaNya. Sehingga ujian itu berlalu dengan baik. Sebaliknya jika setiap ujian membuat kita semakin berprasangka buruk kepada Nya, maka ujian itu akan terasa lama.

Kedua

"Sebuah pensil tidak akan menghasilkan tulisan jika tidak digunakan oleh manusia yang menggunakannya."

Analoginya adalah apapun yang kita lakukan sesungguhnya terjadi atas kehendak Allah SWT. Ada Allah yang maha kuasa yang membimbing kita melakukan sesuatu. Dan tentunya ini membuat kita sadar bahwa sesungguhnya kita ini hanya makhluk ciptaanNya. Karenanya segala sesuatu yang terjadi pada diri kita adalah atas bimbingan, taufik dan hidayahNya.

Ketiga

"Sebuah pensil akan menghasilkanep tulisan dan lukisan sketsa yang indah ada selembar kertas "

Analoginya adalah kita adalah apa yang kita berikan. Setiap perbuatan baik yang kita berikan kepada orang lain maka sejogyanya akan kembali kepada kita