#Tantangan Grusiana hari ke-15

Suara yang keluar dari lelaki tua itu parau. Sangat berat dan penuh penyesalan. Matanya berlinang air mata penuh kesedihan. Sambil kedua tangannya memegangi kepala, mulutnya tak henti-hentinya menyebut-nyebut Tuhannya. Pak RT meraih tangan kelaki tua itu, dan membantunya berjalan menuju dipan di teras rumah itu. Tubuhnya yang renta terhuyung-huyung menuruti langkah Pak RT.

Lelaki tua itu dengan terbata-bata menyebut nama istrinya yang sudah meninggal. Pesan istrinya untuk menjaga anak semata wayangnya telah gagal diembannya. Anak yang mereka berdua idam-idamkan, dan mereka nantikan dalam waktu 15 tahun perkawinan baru terkabul. Kini setelah dewasa, setelah ilmu kebalnya ia turunkan ke anaknya, ternyata bukan kebaikan yang diperoleh. Anaknya suka berkelahi dimana-mana. Mengumbar kesombangan dan kepongahan di kampung-kampung.

Tangisan lelaki tua itu tak bisa dihentikan oleh lembutnya saran pak RT. Lelaki tua itu sesenggukan dan terus meratapi kepergian anaknya yang di ciduk polisi gara-gara tawuran antar warga yang menyebabkan keresahan masyarakat akhir-akhir ini.