HESTY GORANG

Seorang ibu rumah tangga memiliki keinginan yang kuat untuk berbagi melalui tulisan. Sejauh ini telah menghasilkan sebuah karya solo, dan beberapa buku antologi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Kita Cemburu

Kisah Kita Cemburu

Kita di sini, sepi sendiri menahan diri dari ramainya kota, terdiam seribu bahasa dan pertanyaan. Aku kenapa dan kau kenapa? Tak ada jawaban atas itu. Namun, ingin ku pastikan bahwa ada sesuatu yang membuat aku cemburu padamu.

Kening mu terus berkerut. Kau paksakan otakmu tuk berpikir tentang keadaan _ini_ . Ingin ku sudahi kecemberutan ini. Namun, hatiku enggan berdamai.

Pertanyaan mu semakin berlebihan. Akhirnya kau mengajakku ke tempat di mana kita saling bertukar pikiran. Yah, di mana lagi kalau bukan kasur. Sedangkan aku masih terdiam. Aku berusaha lagi untuk bicara. Lagi-lagi hatiku belum siap untuk berdamai.Kau mulai dengan jurus pertamamu. Mendekati ku dan berbisik di telingaku.

"Kau, kenapa?" Tanya mu dengan suara merayu. "Jangan terus diam seperti ini, aku tak bisa melihatmu berada dalam kondisi diam dan terbungkam, katakan saja bila ada yang salah?" Lanjut mu.

"Tidak! Aku tak akan bicara. Kau akan tahu apa yang terjadi denganku. Biarkan aku seperti ini. Terdiam dan memendam kecemburuan atas apa yang kau lakukan." Gumam ku dalam hati.

"Bicaralah, beri tahu aku jika ada salah. Aku tak ingin kita terdiam terlalu lama. Jangan membuat suasana semakin tak nyaman. Kau selalu memberikan senyum manis setiap pagi, namun kenapa beda hari ini, jawablah sayang."

"Jangan bertanya lagi. Aku salah, kau juga salah. Sudah cukup." Akhirnya aku buka mulut dan menjawabnya dengan jawaban yang konyol. Jawaban yang tak punya sangkut paut dengan semua pertanyaan mu.

"Apa perlu layanan dariku." Tak puas bertanya dia pun merayu.

"Kau boleh menyimpan semua kekesalan mu denganku, tapi aku tidak bisa melihatmu dalam kondisi seperti ini, kau membuka semua pikiran ku untuk terus bertanya, namun tak ada jawaban yang aku dapatkan, maka marilah bersamaku. Bercinta dan melaksanakan sunnah di pagi ini. Siapa tau kau akan mengajakku lebih dari apa yang aku berikan." Tak ada lagi kata dalam bahasa. Kau kecup keningku penuh cinta, kau peluk erat diriku dengan merasa.Setelah kau melaksanakan tugas sebagai seorang suami kau pun kembali bertanya.

"Aku yakin sekarang kau akan buka mulut. untuk bicara."

Dalam suasana dami karena hasrat sudah terpenuhi. Dan masih dalam dekapan kasihnya aku mulai bicara.

"Aku cemburu." Jawabku malu.

"Apa cemburu? Sama siapa? Hehehehe." dia bertanya lalu tertawa.

"Aku mendengar kau berbicara dengan seseorang, suaranya sih perempuan. Aku melihat kau tersenyum-senyum sambil menutup wajahmu. Pasti dia orang spesial. Kau bahkan memberitahukan tentang keadaanmu hari ini."

"Hahahaha...... Istriku, istriku." lagi-lagi dia tertawa sambil menggelengkan kepalanya.

"Pikiranmu begitu pendek, mana ada orang selingkuh di depan istrinya. Itu namanya aksi bunuh diri secara nyata."

"Yah, banyak kok suami-suami seperti itu. Seperti di sinetron gitu."

"Aduh, ini nih, kebanyakan nonton sinetron. Lihat suaminya ngomong dengan rekan kerja aja dikirain punya simpanan. Waleeh waleeeeeh. Dengarkan aku. InsyaAllah aku masih waras, masih memikirkan kau dengan putri kita. Jadi, aku tak mungkin menyakiti kamu dan juga putri kita. Doakan aku selalu, semoga hatiku tidak mudah tergoda dengan raut para perempuan di luar sana."

Penjelasannya membuat aku tersenyum dan merasa malu sendiri. Aku memang sedikit cemburu kalau masalah beginian. Wajar saja seorang istri cemburu pada suaminya. Yang tak wajar itu bila suaminya bicara dengan orang lain kemudian si isteri tak ada rasa cemburu sedikit pun. Kan aneh kalau tidak cemburu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cemburu yang wajar tak masalah asal jangan menuduh ya bun

18 Dec
Balas



search

New Post