Hesty Noviastuty

Hesty Noviastuty Guru di Jakarta ...

Selengkapnya
Navigasi Web

RAMADHAN BULAN PENDIDIKAN

Ramadhan telah tiba dan hampir meninggalkan kita. Satu bulan suci bagi kaum muslimin. Bulan yang selalu dirindu dan dinantikan. Begitu banyak keberkahan yang Allah berikan di bulan Ramadhan. Setelah selama 11 bulan manusia berkutat dengan segala aktivitas dunia. Di bulan Ramadhanlah Allah memberikan kesempatan bagi kaum muslimin untuk mereguk kenikmatan ibadah dan kesempatan meraih pahala yang lebih besar. Sangat rugi lagi bagi kaum muslimin yang tidak berusaha mendapatkan pahala dan menghapus semua dosa-dosanya.

Pada saat kondisi akhlak kaum muslimin yang merosot, kehadiran Ramadhan dapat dimaknai sebagai oase di tengah padang yang gersang. Kemuliaan ramadhan bisa menjadi ajang latihan dan pendidikan bagi kaum muslimin. Terutama bagi generasi muda Islam. Dengan memaknai Ramadhan yang sesungguhnya, maka seharusnya pendidikan tentang akhlak tidaklah terasa sulit untuk dilaksanakan. Sebagai contoh, ketika seorang anak bisa memahami hakikat pahala dan dosa, maka dia akan berusaha meraih pahala sebanyak-banyaknya. Penanaman aqidah yang kuat menjadi landasan terbaik bagi pendidikan akhlak.

Ramadhan hadir sebagai bulan penghapus dosa.

Sebagaimana hadist Rasulullah SAW; “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR Bukhari No 38, 1910,1802). Sekalipun makna dihapuskannya dosa-dosa yang lalu adalah dosa-dosa yang kecil, tetapi hadis ini memberikan harapan bagi kaum muslimin untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Hal ini bisa menjadi motivasi dalam pendidikan, pada saat di sistem pendidikan sekarang selalu ada reward dan punishment. Allah memberikan reward yang luar biasa dengan menghapuskan segala dosa-dosa kecil, jika ikhlas menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Ikhlas menjadi perkara yang terkadag sulit untuk dilakukan. Pada sistem kapitalisme sekarang kata ikhlas mungkin telah hilang maknanya. Banyak orang melakukan sesuatu semata-mata karena ada manfaat semata. Ramadhan telah mengajarkan agar kaum muslimin melakukan puasa dengan ikhlas bukan karena ada manfaat materi di dalamnya.

Ramadhan bulan Kepedulian

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani Ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda; “Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut , tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang itu (HR At Tirmidzi No 807, katanya hasan shahih. Ahmad No 21676, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No 3332. Al Baihaqi dalam Sya’abul Iman No 3952)

Ramadhan mengajarkan kita untuk berbagi dengan sesama. Berbagi menjadi hal yang mulai juga terlupakan. Luar biasa pendidikan dan latihan yang Allah berikan di bulan Ramadhan. Sayang sekali masih sedikit kaum muslimin di Negeri ini yang melakukan hal tersebut. Berbeda sekali dengan kaum muslimin di Timur Tengah yang senantiasa berlomba-lomba memberikan makanan untuk berbuka, semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah SWT.

Banyaknya kaum papa yang terkadang tidak memiliki makanan untuk berbuka, sedangkan ada juga sebagian yang memiliki makanan sangat berlebih pada waktu berbuka. Pembiasaan pemberian makanan berbuka bisa menjadi ajang pendidikan kepedulian kepada sesama. Melatih kepekaan. Bagaimana setiap manusia selalu melihat dan peduli kepada orang-orang yang kekurangan. Sedekah bisa menjadi kebiasaan yang terus dilakukan di bulan-bulan lain selain Ramadhan

Ramadhan bulan pendidikan dari Allah SWT

Ramadhan bulan penuh cinta, pelatihan yang Allah berikan secara langsung mendapatkan pahala. Pendidikan dasar dengan penanaman aqidah akan semakin kuat dengan pelatihan di bulan Ramadhan. Orangtua seharusnya bisa mengajak dan menanamkan keihlasan, kepedulian, juga yang terpenting adalah kecintaan kepada Allah dan Rasullullah SAW. Walau berat untuk anak yang pertama kali melaksanakan tetapi penting selalu didampingi agar mereka kuat berpuasa. Yang terlebih penting lagi adalah bagaimana mereka bisa terus melakukan kebaikan dan mencari pahala seperti di waktu Ramadhan.

Akhlak yang semakin baik, karena selama Ramadhan kita sudah dididik untuk selalu bersabar, ikhlas dan peduli, seharusnya itulah yang didapatkan setelah Ramadhan. Memang di tengah sistem kehidupan yang jauh dari Islam terkadang membuat pendidikan yang Allah berikan di bulan Ramadhan seperti tidak terlihat. Sebab penjagaan aqidah, kehormatan, akhlak, jiwa dan harta hanya bisa dilakukan jika syariat Islam dipakai dalam setiap aspek kehidupan. Sehingga setiap Ramadhan datang selalu dijadikan sebagai kawah Candradimuka yang bisa membersihkan jiwa-jiwa kaum muslimin.

Inilah yang seharusnya dilakukan oleh seluruh kaum muslimin. Kembali ke Islam. Mempelajari Islam secara kaafah. Mengenal Islam dan tidak terpengaruh dengan propaganda yang menyudutkan Islam. Bulan Ramadhan seharusnya menjadi ajang kita untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik, jika kita paham Islam yang sesungguhnya. Semoga Ramadhan ini memberikan keberkahan bagi kita semua untuk bisa memperbaiki akhlak setelah Ramadhan.

27 Ramadhan 1439 H/ 12 Juni 2019

Hesty Noviastuty

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah sangat dalam maknanya bagi yang menjalani ibadah puasa, sangat informasi, terima kasih bu atas pencerahannya

12 Jun
Balas

Sama-sama, Pak. Semoga kita dapat meraih derajat taqwa dan berjumpa lg dg ramadhan th depan. Dan setelah ramadhan ini bs menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aamiiin

03 Jul
Balas



search

New Post