Nur Hanifansyah

Saya adalah Guru Bahasa Arab, Blogger http://hilyah.id/ , Youtuber (youtube: Hilyah) Alhamdulillah Allah kasih rezeki berupa buku best seller bernama...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kehormatan Sosok Wanita

Kehormatan Sosok Wanita

(Based on true story, Kisah nyata)

Sepasang suami istri sedang terlibat pertikaian yang sengit, rumit untuk mengurai benang merah permasalahan mereka, yang ada hasilnya hanyalah ego suami yang semakin memuncak dan isak tangis air mata yang berusaha menahan rasa sesak di dada istri, keputusan terakhir adalah sang istri pamit pulang sejenak ke keluarganya mencari ketenangan batin di pulau sebrang, sambil membawa dua anaknya yang masih kecil dan seorang bayi mungil.

Betapapun kepongahan ego sosok suami, betapapun kerasnya keangkuhan hatinya, sejatinya itu hanya sifat luar yang tersurat, yang sebetulnya ia bermaksud untuk ajarkan istrinya untuk berbakti kepadanya, karena ia khawatir wibawa sosok suami jatuh di hadapan istri, namun ia bingung berbuat apa, belum lagi tekanan ekonomi yang menghimpitnya, semakin membuatnya stess dan depresi hingga bingung mau bersikap bagaimana, hingga kemudian ketika istrinya meninggalkan rumah, rasa sepi mulai menyadarkannya, acap kali ia mematikan lampu berusaha memancing rasa kantuk, tak terasa sifatnya yang tersurat mulai tersingkap, air mata dari sosok lelaki yang dipenuhi oleh kepongahan ego mulai mengalir, tiap tetesan air matanya pun mulai melebur keangkuhan yang memadati hatinya, layaknya air yang selalu menetes di atas batu, hingga kemudian tetesan itu membekaskan lubang di atas batu, begitulah kekuatan air yang mampu mengukirkan bekas di atas batu, begitulah kekuatan air mata yang mampu meluluhkan kerasnya hati, rasa sepi itu sungguh menyadarkannya.

Sebelum sang suami melangkah, ia pun berkonsultasi kepada salah satu sosok Kiai yang menjadi panutannya di daerah malang, ia berharap agar ia tidak salah mengambil sikap, ia ceritakan detail masalah yang sangat rumit, bak gumpalan benang yang kusut dan rancu.

Rumitnya cerita disadarkan dengan cerita pula, sosok Kiai yang bijaksana itu kemudian menjelaskan dengan pertanyaan dan cerita

Kiai : “saya punya banyak pertanyaan mohon dijawab yang detail, mohon dijawab semua”

Suami : “baiklah Kiai”

Kiai : “Biaya loundry cuci pakaian per bulan berapa ya ?”

Suami : “Sekitar 200 ribu”

Kiai : “untuk memperkerjakan pembantu kira kira perlu biaya berapa ya, untuk membersihkan, menyapu dan hal hal lainnya di rumah ?”

Suami : “saya ga tau kiai, karena ekonomi saya menengah kebawah, tapi dengar dengar teman yang mampu ada memperkerjakan pembantu dari harga satu juta bahkan sampai tiga juta”

Kiai : “ya anggaplah satu juta ya!”

Kiai : “Pernah tau Cheft ?, koki yang pandai masak enak, berapa biayanya per bulan ?, ya udah anggaplah dua juta ya, walaupun sebenarnya Cheft itu seringnya dibayar sangat mahal. Karena kelezatan cita rasa masakannya”

Kiai : “Kamu tau ga gaji sekertaris?, semakin tinggi ilmunya tentu semakin mahal bayarannya, tentunya nilai harga sebanding lurus dengan keilmuannya”

Suami : “ya tujuh juta mungkin”

Kiai : “okelah, biaya baby sister berapa perbulan ?”

Suami : “Sejuta mungkin ya”

Kiai : “Les guru Private berapa per bulan ?, untuk guru khusus yang bisa menjanjikan anak didiknya berhasil dengan nilai tinggi?”

Suami : “Kisaran tiga juta kiai”

Kiai : “sebenarnya banyak lagi pertanyaan saya, banyak yang ingin ditanyakan, tapi anggaplah ini pertanyaan terakhir, andai sosok yang begitu engkau sayang disandra, dan engkau harus menebusnya dengan nominal uang, mau engkau tebus berapa sosok jiwa yang engkau sayang itu?”

Suami : “Jiwa ragaku saya pertaruhkan kiai!”

Kiai : “Jangan lebay!, orangnya minta uang, sebutkan berapa nominalnya!, menurutmu berapakah harganya sosok jiwa yang engkau cinta ”

Suami : “ya tak terhingga, mungkin anggaplah satu M, eh salah triliunan lah”

Kiai : “emang pernah pegang uang satu miliar ?, ya anggaplah sudah satu miliar”

Sang suami mulai berfirasat “Perasaan mulai ga enak nich” gumam batinnya, sang Kiai mulai menjelaskan hubungan semua pertanyaannya :

“Istrimu yang mencucikan pakaianmu, istrimu yang melayanimu untuk segala kebutuhan rumah, ia juga yang menjadi sekertarismu, ia juga yang merawat tiga anakmu, ia juga yang sebagai guru khusus untuk anak anakmu, ia juga yang telah melahirkan anak anakmu tercinta, menyelamatkan jiwa anakmu ke dunia dengan mempertaruhkan dirinya hamil selama sembilan bulan dan menyusuinya, seperti yang engkau bilang harga satu jiwa satu miliar, maka untuk tiga anak anggaplah tiga miliar, dengan nominal yang aku tanyakan semua totalnya adalah 3.014.200.000, punya uang segitu?, itulah nilai harga istri jika diuangkan, itupun belum bisa terbayarkan, belum lagi ia yang melepaskan kita dari kekang nafsu birahi kita yang membara, banyak jasa istri yang luput dari pandangan kita, lahhh sedangkan kamu sekarang pengangguran tanpa ada pekerjaan yang tetap, dan semua kerjaan istri itu harus dikerjaan tanpa ada waktu yang menentu, kontrak kerjanya pun selamanya, lah kamu seenanknya koq membuat anak selama tiga tahun berturut turut, iseng banget, buat anak koq coba coba!”

Sang suami pun bungkam terpaku membisu dengan sangat malu karena hujaman pertanyaan dan pernyataan Kiai yang sangat menohok, hati serasa terluka namun tak berdarah. sang kiai melanjutkan dengan cerita singkat “Sayyidina Umar Chottob pernah mendapatkan curhatan dari sahabat tentang istrinya yang selalu memarahinya dan menurutnya berlaku tidak pantas sebagai istrinya, akhirnya Sayyidina Umar Chottob pun mengajak sahabatnya ke rumahnya, sesampai di rumah ayyidina Umar Chottob, sang sahabat mendapati ayyidina Umar Chottob dimarahia oleh istrinya dan mendapatkan gangguan sosok istri yang lebih parah dari yang ia alami, sang sahabat bertanya kepada Sayyidina Umar, Beliau pun menjawab “Ia yang selalu membuatkan roti, ia yang mencucikan pakaianku, ia yang menyusui anakku, padahal semua itu bukan kewajibannya, aku cukup tentram tidak melakukan perkara haram lantaran pelayanan istriku, karena itu aku menerimanya sekalipun dimarahi”, itu sosok sayyidina umar yang dikenal dengan keberanian di medan perang, bagaimana dengan kita?.

Sang suami pun akhirnya mengambil langkah untuk segera menjemput istri dan meminta maaf tentang prihal keras kepalanya selama ini, dengan kelembutan hati dan kesantunan sang istri pun menerimanya meski ia harus menyeka air mata yang telah mengenang di pipinya, akhirnya mereka pun cengar cengir manja layaknya sepasang anak muda mudi yang sedang berpacaran, hingga saat ini mereka dianugerahi delapan anak, anak anak yang sholeh dan sholehah serta ekonomi semakin membaik berkat dukungan sosok istri, Mestinya kita patut bersyukur memiliki istri yang bisa menerima keadaan kita, dan pastinya seharusnya kita mesti merasa kaya dengan memiliki istri yang sholehah.

--------------------------

Kelas Menulis Pasuruan

Oleh : Nur Hanifansyah

Peserta SAGUSABU Pasuruan

Semoga Psikologi Cinta bisa terkumpul kemudian dibukukan

-makasih banyak sudah klik follow, klik follow dukungan dari anda adalah semangat baru untuk kami-

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mestinya kita patut bersyukur memiliki istri yang bisa menerima keadaan kita...Jika para suami semuamya gtu ya...indah nian dunia he..he....keren banget Pak

19 Aug
Balas

Amieen,.,., itu nasehat untuk diri saya pribadi hehehehei,.,

19 Aug

Apik apik apik....ditunggu edisinya pak hanif

19 Aug
Balas

Okey boz xixixi,.,..,

19 Aug

Satu kata : TOP!

19 Aug
Balas

Satu kata : TOP!

19 Aug
Balas

Dalam sekali

19 Aug
Balas

Indah nian untaian kata-katanya Pak, sucses selalu. Salam Sabusagu Pasuruan.

19 Aug
Balas

Makasih bnyk bu dukungannya, the power of begadang hehehehi

19 Aug

Pembelajaran yang sangat baik untuk para suami, seakligus para istri, bahwa kehidupan berkeluarga iti harus bisa saling memahami. Keren Pak Ceritanya.

19 Aug
Balas



search

New Post