hizkiana mintarningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BAB IV. Kegaduhan Malam
Bagian novel

BAB IV. Kegaduhan Malam

BAB IV. Kegaduhan Malam

Belum selesai keherananku, tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara tabuhan beruntun. Semua warga berlarian. Bumi kayak mau runtuh. Aku binggung. Ngantukku hilang dalam sekejab. Terpaksa aku juga berlari sambil meneriakan pertanyaan kepada siapa saja. Tetapi semua tidak ada yang menjawab, karena seluruh penduduk kampung juga sedang bertanya di dalam hati.

Beriringan dengan Kang Agung yang aku temuai di pertigaan , aku berlari menuju sumber suara. Dari kejauhan kenthongan yang penuh misteri ditabuh. Suaranya mengejutkan banyak telinga. Bahkan ketika sampai di jalan raya, kami sempat berpapasan dengan warga kampung sebelah. Hal itu tidak mengherankan kami. Karena suara tabuhan itu sangat keras dan menarik orang.

Dari ujung jalan raya kami melihat kerumunan penduduk. Bahkan Bapak dan Ibu juga ada. Aku menjadi bertambah heran. Tetapi seperti biasanya, aku tidak berani bertanya kepada Bapak. Mataku menyisir punggung di depanku, “ Ibu ke mana ya ? “ Karena gelap, aku tidak dapat menemukan Ibu di antara kerumunan orang yang telah memadati bulak sempit di pinggir jalan desa. Aku hanya mendengar suara-suara yang bilang “ Ah, kasihan !”

Aku menjadi penasaran, “apa yang menjadi perbincangan penduduk sebenarnya ?” Dengan sekuat tenaga aku terobos kerumunan orang banyak; dan hampir pingsan ketika melihat Nuri tergeletak tak bergerak, dan Kuncoro terduduk di samping Nuri yang sedang pingsan.

“ Ayo kita bawa ke PUSTU terdekat. Kasihan anak ini. Sejak dulu ia selalu begini “ Mendengar obrolan para orang tua, aku melihat perubahan mimik Kuncoro. Wajahnya, pucat di antara sorot bulan. Dan Nampak tangan yang merangkul Nuri gemetar. Aku melihat Kuncoro agak sesenggukan. Spontan aku menyentuh pundak Kuncoro untuk menenangkannya. “ Terima kasih ya Ras, kamu datang juga. “

Mendengar ucapan Kuncoro aku semakin tidak mengerti. Tetapi aku berusaha tenang. Takut mendapat julukan orang yang tidak peduli pada orang lain. Apalagi dia Kuncoro. Orang yang selama ini sangat berarti bagiku.

Mengimbangi ucapan Kuncoro, aku tersenyum tipis dan segera menengok ke kerumunan orang banyak.

” Maaf, apa ada yang membawa sarung, atau selimut ? “ Aku tidak peduli ucapanku benar atau salah , dengan cepat aku meraih sarung yang disodorkan oleh seorang Bapak, dan segera menutupi badan Nuri.

Lima belas menit kemudian Parto tukang ojek dari kampung sebelah datang mengahantar Nuri dengan Ibunya Kuncoro menuju PUSTU terdekat.

“ Ras, besok aku ceritakan semuanya. Sekarang tidak perlu aku tutupi lagi. Karena orang kampung sudah mengetahui semua masalah yang sebenarnya. Aku berterima kasih padamu, karena selama ini kamu tetap setia mendampingiku. Walau kadang banyak pertanyaan muncul di benakmu. Makasih Ras, sekali lagi. “

Perkataan Kuncoro menjadi seribu arti yang membingungkanku. Tetapi aku tidak berani mendesaknya, dalam siatuasi yang seperti ini. Pasti Kuncoro dibutuhkan di PUSTU untuk membantu ibunya mengurus Nuri.

Umur Nuri lebih muda satu tahun dari aku. Soal kecantikan , kami sebanding. Kepadaku, banyak Ibu sering berucap:

“ Wah kalau aku punya anak laki-laki seumuran nak Rasti, pasti aku jodohkan dengan nak Rasti”.

Dengan kalimat itu, aku yakin, bahwa aku tergolong gadis cantik di desaku dan disukai orang; terutama para orang tua. Karena menurut kabar burung yang aku tangkap, selain aku tergolong cantik, aku berpendidikan, sopan dan baik hati. Mengingat sanjungan itu, aku tersenyum kecut, “ Ada-ada saja para simbok itu !”Tidak heran jika Kuncoro tertarik padaku. ( sambil aku cengingisan dalam hati )

………………………………………………………………………………………………………………………………………

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post