Hari ini kembali kerinduan meresap kerelung hatiku

Rasa rindu yang sama kepadamu

Air mata yang mengalir tidak mampu menghentikan bayangan mu

Bayangan mu begitu menghentak perasaanku

Jiwaku hanyut dalam desah rindu

Seperti berlari ku menatap jalan setapak menuju peristirahatan terakhirmu

Kupejamkan mataku mengharapkan kehadiranmu

Nyatanya aku hanya mendapati gundukan tanah merah bertuliskan namamu

Hari ini sudah 105 hari kita tidak lagi menikmati hari – hari kebersamaan kita

Segala rasa meluluh lantakkan jiwaku ..aku rapuh dalam ketidak berdayaan

Betapa banyak cerita yang ingin ku sampaikan kepadamu

Tapi aku hanya bisa menatap kaku pusaramu

Ingin kusampaikan tentang niatku melaksanakan perjalanan Umroh

Yang selama ini selalu menjadi doa setiap sujudmu kepada Allah SWT

Setiap kali kau sampaikan keinginanmu itu kepadaku

Yang hanya bisa ku amin kan , semoga ada mukjizat Allah

Pernah juga aku sampaikan ya udahlah.. masku , kita kan sudah pernah mengunjungi dan berdoa di depan ka’bah , malah sudah 2 kali

Tapi aku tidak bisa membendung ketika selalu mimpi itu kau katakan

Hingga pada suatu hari pernah kau katakan ..Yang..aku tidak lagi berdoa dan berharap untuk melaksanakan umroh rasanya tidak mungkin dengan kondisiku saat ini...mengingatnya kembali sesak menusuk dadaku..

Izinkan aku menunaikan impianmu yang tidak kesampaian suamiku

Semoga aku diberikan kesehatan dan segala doa di ijabah Allah SWT.

Kupandangi erat pusaramu dan bergetar bibirku membacakan doa-doa untukmu

Selamat beristirahat suamiku tercinta

Izinkan aku tidak melihat pusaramu beberapa hari kedepan

Semoga Allah masih memberikan kesempatan untukku kembali kesini

Tanjungpinang , 16/3/18