ALHAMDULILLAH, GELAS PECAH (Tagur Hari ke 8)
Selasa, 30 Juni 2020
"Prank......"
Suara gelas pecah memecahkan konsentrasi saya ketika di dapur.
"Astagfirullah"
Niniq, gelasnya pecah", seru Azim cucu kami
Ternyata dia hendak mengambil minum di meja makan
"Alhamdulillah", sambut saya terhadap seruan Azim
"Kok Niniq bilang alhamdulillah, ga sayang sama gelasnya?" Tanya Azim
"Niniq bersyukur, meski gelasnya pecah, Azim tidak terluka kan?"
"Ya Niniq, alhamdulillah", jawab Azim
"Lain kali hati-hati ketika ambil gelas, sebaiknya turun dulu dari sepeda", lanjut saya menasehati.
"He he, ya Niniq. Siap", seru Azim setelah minum.
Ternyata karena sangat semangat bermain sepeda, minum pun tidak mau turun dari sepeda.
Maklumlah ini hari pertama, dia mampu mengayuh sepeda roda dua.
Main pun di dapam rumah. Keliling di teras, ruang tamu, dan aula (kami sebut demikian).
Semoga selalu ada hikmah dan manfaat dari kisah sederhana ini
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap
Alhamdulillah. Mkasih.
Tulisan yg bagus bun..slm literasi
Mantap ibu.. Salam
Alhamdulillah. Mkasih. Salam.
Selalu ada rasa syukur dari setiap peristiwa. Mantap bu
Mantap!