Hj.Kahfi Sabariah,M.PFis

Lahir di Jakarta, 26 February 1969 Pendidikan : S2 Institut Tehnologi Bandung Angkatan 2007, S1 Jakarta Angkatan 99, D3 IKIP Jakarta angkatan 88, SMAN 21...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Gurusiana Hari ke-5, Jambu Bangkok Ajaib ( Bg.Terakhir)

Tantangan Gurusiana Hari ke-5, Jambu Bangkok Ajaib ( Bg.Terakhir)

Jambu Bangkok Ajaib ( Bag.Terakhir)

By.Kahfi Sabariah

Minggu berikutnya usia kehamilanku 8 ½ bulan, dan waktunya control seminggu 2 kali. Aku merajuk lagi sama suamiku “ mas aku ga mau control di dokter pavilion. Aku mau ganti dokter dan pindah rumah sakit , di RSPAD Gatot Subroto.

Kontrol selanjutnya aku berdoa mendapatkan dokter yang baik hati, Alhamdulillah aku mendapatkan seorang dokter yang ganteng tapi juga lemah lembut, dan sopan.

Dokter tidak marah ketika , aku bercerita susah makan. Dia hanya senyum…dan ,memberiku vitamin….

Di jalan aku sampaikan isi hatiku pada suamiku, “ Mas …aku mau melahirkan di RSPAD dokternya baik…” “ Suamiku hanya bilang…iya…

Hari yang ditunggu tiba…aku dibawa ke RSPAD karena perutku sudah mulas, dan aku tidak ada tenaga untuk melahirkan…

Namun saat itu belum umum melahirkan dioperasi , jadi aku melahirkan secara normal, namun karena pendarahan sebab HB ku rendah , aku mendapat transfuse darah.

Pengalaman berharga, selagi hamil kalian bisa makan…makanlah sesukamu. Karena tidak semua orang saat hamil bisa makan , banyak dari mereka ngidam sampai melahirkan… repotkan?

Tapi ada juga yang kata orang hamil “kebo” karena tidak ngidam sama sekali. Apapun selagi masih masuk makanan, nikmatilah… agar bayimu sehat… normal.

Berbeda dengan aku yang memiliki kelainan pada sel darah merah… saat melahirkan harus transfuse darah… HB yang dibawah normal mengakibatkan pendarahan…

Jangan hiraukan apa kata orang ketika kita ingin makan terus, gemuklah, bayinya besarlah. Karena benar dokter bilang, makanan sebagai cadangan bagi seorang ibu ,untuk mempersiap tenaga saat melahirkan.

Bayiku perempuanku lahir dengan normal, dengan berat 2,5 kg, tidak sulit untuk mengeluarkannya karena kecil, walau tenagaku tidak banyak. Aku banyak beristighfar… tidak ada teriak teriak seperti pasien lain.

Dokter memujiku pinter… karena tidak berisik saat melahirkan.Sementara ibu di sebelahku yang berteriak teriak dimarahi suster, “ Bu jangan berisik”, melahirkan saja teriak teriak…. (Tidak dilanjutkan suster).

Hmmm ingat itu aku tertawa sendiri… aku seperti anak kecil di sanjung sanjung saat kondisi kritis … dan hal itu membuatku termotivasi untuk pandai mengatur nafas dan tidak membuat suster kesal.…

Bersyukur kepada Allah , telah memberikan amanah, mensyukuri apapun proses yang sudah dijalani. Bayi mungil ini mampu membuat ibunya sanggup menahan rasa sakit…

Jambu Bangkok adalah perantara sari makanan untuk mu nak….

Semoga engkau menjadi anak sholihah ,aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

MasyaAllah saya sudah baca semua tentang jambu biji bangkok ini dari tulisan 1-5. barokah selama hamil hanya susu dan jambu biji bangkok. Ya Allah alhamdulillah lahiran selamat. Itu cerita tahun ini atau tahun kapan ya Bun?? hehehe kepo...Salam Literasi Bunda! Salut

28 May
Balas



search

New Post