#tantangangurusiana

.

Tangan itu terasa sangat dingin. Wajahnya yang pucat menatapku sayu. Senyum yang biasa tersunggung di wajahnya sekarang tidak ada lagi. Aku tidak pernah membayangkan Susan akan seperti ini.

Susan adalah sahabatku. Sahabat yang selalu bersama-sama dari dahulu. Panggilan kerja membuatku harus meninggalkan kota ini dan juga meninggalkan Susan.

Dengan bahasa isyarat Susan menyuruhku duduk dekatnya. Pelan cerita mengalir dari mulutnya . Cerita yang membuatku sangat marah.

Susan menangis setelah selesai bercerita. Aku mengusap air matanya pelan.

“Aku tidak ikhlas, Zeta. Aku mau kamu membalaskan sakit hatiku.” Susan berkata pelan. Suaranya semakin lemah. Monitor tidak meemperlihatkan detak jantung, Susan pergi untuk selamnya.

Aku terdiam. Tubuhku luruh ke lantai. Susan pergi untuk selamnya. Susan meninggalkan semua. Meninggalkan semua yang pernah dekat denganya. Harta, orang yang baik dan pura-oura baik di sekitarnya

******

Kepergian Susan membuatku sangat sedih. Wasiat Susan agar aku bisa mengasih pelajaran pada orang yang menyakitinya selalu membayangiku.

Aku paham sifat Susan. Susan tidak pernah menyakiti orang lain. Tapi kalau dia disakiti oleh seseorang Susan akan berubah