Amplop Tertukar

Jam sembilan pagi Aisyah menuju RS. Fatimah. Dia hendak menjenguk temannya yang akan bersalin. Sebenarnya dari kemarin  kesakitan tetapi sampai hari ini belum juga melahirkan. Dokter sudah menyarankan supaya dia dioperasi tetapi dia menolak.

Sebelum Aisyah pulang, dia memberikan amplop kepada suami dari temannya. Sampai di rumah Aisyah ingin mengambil amplop arisan yang dia terima kemarin dari Bu Rasmi. Arisannya itu naik terakhir. Dia berencana membeli lemari pakaian. Aisyah panik, amplop yang dia simpan di kantong bajunya  yang tergantung di lemari tidak ada. Keringatnya pun bercucuran, dia terus mencari amplop itu, bahkan hampir seluruh isi lemari sudah dia keluarkan. Dia pun mulai putus asah. Dia duduk lemas di depan lemarinya seraya mengingat kembali dimana  amplop itu dia simpang. Tiba-tiba handphonya berdering, matanya melihat layar handphonya, ternyata Suami temannya menelepon,

 “Bu!  keponakanmu sudah lahir dengan selamat, terima kasih ya Bu! Atas uang yang ibu berikan jadi istriku sudah dioperasi”. Ucapan suami temannya terbata-bata dengan isak tangis bahagia. Mata Aisyah membelalak dia baru ingat kalau amplop arisan dia simpan di tas. Ternyata amplop itu sudah dia berikan kepada temannya dan amplop yang tukarannya tetap ada di dalam kanton tasnya. Aisyah hanya tersenyum kecut namun demikian dia berusaha ikhlas.

Parepare, 10 Mei 2021

Tantangan Guru siana