Hj.Mursidah,S.Pd.,M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Berburu Ikan Air Tawar di Pasar Lawawoi (T.140)

Berburu Ikan Air Tawar di Pasar Lawawoi (T.140)

Berburu Ikan Air Tawar di Pasar Lawawoi

Ayahku yang usianya menjelang 76 tahun, Alhamdulillah masih terus berpuasa. Padahal aku sudah sarankan kepadanya untuk membayar Fidyah saja tetapi dia katakan masih sanggup puasa dan lebih segar rasanya kalu dia puasa. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya aku selalu meyiapkan madu saat buka dan saat sahur serta menyiapkan makanan vaforitnya.

Dua hari terakhir dia terlihat kurang nafsu makan. Biasanya kalau dia seperti itu, nafsu makannya akan meningkat kalau disajikan “Nasu bale ogi”. Bale ogi yang dikenal di kampung kami sebenarnya adalah ikan air tawar. Bale artinya ikan.

Ikan air tawar di Parepare kurang karena Parepare adalah daerah laut. Kalaupun ada harganya tentu mahal. Itulah sebabnya hari ini sekitar jam delapan pagi aku dan suami menuju Lawawoi. Biasanya di pasar itu banyak dijual ikan air tawar karena daerah itu dekat dari danau Sidenreng.

Ternyata benar di Pasar Lawawoi banyak dijual ikan air tawar. Aku langsung mencari ikan gabus (Bale Salo), Ikan Gurame (Bale Jango), dan ikan Tawes (Bale Kandia). Semua ikan ini adalah kesukaan dari ayahku.

Ikan gurame dan ikan tawes saya minta dibersihkan oleh penjualnya. Ikan gabus saya beli yang masih hidup. Sebenarnya aku takut sekali melihat ikan gabus karena bentuknya seperti ular yang ganas. Tetapi ayahku paling suka kalau ikan gabus itu masih segar (masih hidup) langsung dikerja.

Menurut penjualnya ikan air tawar yang saya beli ini bukan dari danau Sidenreng tetapi dari daerah Batu-batu Soppeng. Mereka berampat menyewa mobil untuk berjualan di pasar Lawawoi. Semuanya ibu-ibu yang sudah lanjut usia tetapi masih terus berjuang untuk keluarganya.

Suatu perjuangan berat saat membersihkan ikan gabus yang masih hidup. Ukurannya yang cukup besar terlalu sulit untuk ditaklukkan. Berkali-kali aku berteriak saat membersihkan sisiknya karena ikannya selalu mau melompat. Aku membiarkan ikannya lemas baru melanjutkan membersihkan. Ternyata ikan gabus memiliki seribu nyawa. Sulit untuk mati. Bahkan saat sudah terpotong-porong daginnya pun masih bergerak. Sungguh sangat mengerihkan. Terpaksa pekerjaan ini dilanjutkan oleh suami karena aku betul-betul kewalahan.

Perjuangan saya tidak sia-sia, saat buka puasa ayahku makan dengan lahap. Ikan gabus dan ikan tawes yang saya masak sangat digemarinya. Sejak bulan puasa baru kali ini melihatnya makan selahap itu. Padahal hari Jumat yang lala saya juga masak ikan gurami tetapi tidak selahap hari ini. Sebelum bulan puasa aku juga memasak ikan gabus, juga tidak selahap hari ini. mungkin ikan gabusnya saat itu sudah dibersihkan oleh penjualnya sehingga tidak segar lagi.

Terima Kasih Ya Allah atas karuniah yang kau berikan kepada keluarga kecil kami. Semoga Ayahku dan anggota keluarga kecilku selalu diberikan kekuatan dan Kesehatan untuk menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan ini.

Parepare, 18 April 2021

Tantangan Guru Siana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya

18 Apr
Balas

Terima kasih bu

19 Apr

Marasa bale ogi, apalagi kalau dimasak wauw ....

19 Apr
Balas



search

New Post