Holikin

Guru dan penulis tinggal di sebuah pulau terpencil di Kabupaten Sampang, Madura....

Selengkapnya
Navigasi Web
Mike Tyson dan Ayah
gambar: likineditor

Mike Tyson dan Ayah

 

 

Salah satu kegiatan saya selama masa-masa pandemi ini menonton YouTube. Terfavorit, menonton aksi-aksi petinju legendaris dunia, Mike Tyson, dari waktu ke waktu. Saya, mengenal petinju legendaris itu dari almarhum ayah saya. Ayah saya, saking ngefansnya pada sosoknya, setiap kali ada koran yang memuat gambar petinju berjuluk si leher beton tersebut, beliau memungutnya yang kemudian digunting dan ditempel di setiap bilik bambu kamar beliau.

 

Petinju muslim ini mengalami masa-masa sulit sewaktu kecil. Orang tuanya yang broken, menjadikannya bermental nakal dan brutal. Seringkali mengajak teman-temannya berkelahi. Hingga pada akhirnya berurusan dengan polisi setempat setelah mencederai lawan duelnya. Dunia vandalia mengisi hari-harinya di masa remaja. Pada akhirnya, salah seorang mengasuhnya dan mengenalkannya ke dalam dunia boxing.

 

Awal kariernya dimulai dari tinju amatir. Lawan-lawannya satu-persatu keok di hadapannya. Tarung perdananya di atas ring tinju profesional melawan Mich Green mengantarkannya gelar mentereng sebagai salah satu petinju dunia yang tidak layak dianggap remeh. Lawannya, Mich Green, pengaman giginya sempat terlontar sekian meter ke arah kabin penonton akibat pukulan keras Tyson di round ke-3. Hingga di round ke-8 Green sempoyongan dan menyerah. Demikian terjadi di tahun 1986, tahun saya dilahirkan. Nama Mike Tyson dari masa ke masa begitu gemilang dan dikenal di penjuru dunia.

 

Karier Mike Tyson kemudian benar-benar berakhir setelah pada 11 Juni 2005 menyerah TKO di round ke-7 atas Kevin Mc Bride. Tyson memutuskan mengundurkan diri, setelah mengalami frustrasi karena kesulitan menguasai Mc Bride. "Aku tak sekuat dulu, benar-benar tak sekuat dulu..." kata Tyson. Dan kini, beberapa film aksi Hollywood pernah dibintanginya, meski ia tidak secara resmi beralih profesi ke dunia acting.

 

Mike Tyson adalah legenda serupa dengan Mohammad Ali. Benar tidaknya, ayah saya pernah berujar begini, "Tyson dan Ali sebelum bertarung, keduanya shalat sunah dulu agar selalu diberi kemenangan..." Wallahu a'lam. Yang jelas, saya sering sewaktu SD menonton aksi-aksi Tyson di layar kaca bersama ayah saya. Betapa geregetnya ayah saya waktu itu ketika pukulan-pukulan Tyson dilayangkan ke tubuh lawannya. Ayah saya sampai berdiri sambil menirukan aksi-aksi ring Mike Tyson. Setelah lawan Tyson keok dan terjatuh, ayah saya loncat-loncat kegirangan.

 

---Sekian.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul pak

17 Jul
Balas

Trmksh, bu

18 Jul

Mantul pak

17 Jul
Balas

Mantul pak

17 Jul
Balas

Trmksh

18 Jul

keren

17 Jul
Balas

Trmksh, bu

18 Jul

Luar biasa pak

17 Jul
Balas

Trmksh, Bu..

18 Jul



search

New Post