Remeh Temeh
Receh. Sungguh sangat receh. Begitu komentar saya dalam hati, tatkala memandang hal yang lagi viral ini mencuat pertama kalinya ke permukaan.
Energi bangsa ini terkuras oleh hal-hal receh yang tak produktif. Dulu ini dan begini, sekarang kelepon, besok apa?
Bangsa ini sempoyongan pasang badan melawan pandemi, ditambah lagi oleh recehnya argumentasi yang keluar dari lidah sebagian stakeholder kita, kemudian hal receh lainnya diketengahkan, dihadirkan ke permukaan, demi sesuatu yang lebih receh lagi.
Urusan "stigmatisasi" kelepon seolah perlu menjadi bagian dari opini nasional yang kadang perlu pula diekspor ke luar. Seakan, bangsa ini kurang kerjaan. Meraup perhatian dari hal receh dan remeh temeh.
Hal kesia-siaan menjadi semacam kepentingan yang wajib diperhatikan khalayak. Malah, yang receh menjadi alat yang mampu membuat semakin dalamnya keterserakan. Duh, tidakkah diam itu lebih baik?!
Mestinya Anda, hai penerang umat, menjadi peredam, sekaligus penuntun jalan agar kami dan siapa saja yang mengikuti Anda tidak kian jauh terjerembab dalam pertikaian. Janganlah menyuluh api dari bara yang seharusnya dipadamkan. Turunlah ke sini, hadir di tengah-tengah kami, kemudian jadilah pelerai yang arif...!
--sekian
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Setuju Pak. Energi bangsa ini terlalu percuma untuk urusan yang renmeh-temeh. Isu-isu yang melenakan dari hal-hal dasar: keadilan sosial, kesejahteraan rakyat, kemajuan ekonomi, keadilan hukum, dll. Salam literasi, sukses selalu.
Salam literasi.. thanks pak, dan sukses jg buat bapak
setuju pak, kenapa akhir2 ini bangsa kita lebih peduli pada hal yang receh, dibanding persakan besar yang siap mencekam kapan saja, tulisan ini harus sampai ke permukaan, agar terbuka pola pikir yang sudah salah, sangat bermanfaat pak, salam kenal dan salam literasi
Slm kenal jg, dan salam literasi