Agus Bandriyati

Guru SD yang tidak punya hobby. Mengawali pekerjaannya sebagai guru SMU, lanjut turun jenjang mengajar di SMP dan " naksir berat" di SD hingga belasan tah...

Selengkapnya
Navigasi Web

Keajaiban Ibadah Umrah (Episode-1)

(Tantangan hari ke-16)

#TantanganGurusiana

Bertepatan dengan hari Valentine's day bagi sebagian orang yang merayakan, kami justru terbang menuju kota Madinah. Bermula dari keraguan untuk melaksanakan umrah pada bulan tersebut. Bukan hanya dingin tapi juga hembusan angin yang masih kencang pada bulan tersebut.

Tapi karena niat dan tekad semakin kuat, akhirnya kami mantapkan keinginan untuk tetap melaksanakan umrah pada bulan tersebut.

"Bu, gimana? Kita jadi berangkat atau dimundurkan saja bulan depan?" tanya seorang rekan guru yang sama-sama akan berangkat.

"Kita tetap berangkat saja, bu, sesuatu yang sudah diniatkan, dimudahkan, insyaAllah, dilancarkan. Apalagi ini adalah panggilan Allah SWT, jadi tidak perlu ditunda atau khawatir terhadap apapun, Allah SWT yang akan menjamin, kalau kita mundurkan bulan depan, belum tentu terwujud, karena semua adalah sesuai rencana Allah SWT." jawabku.

Matahari bersinar lumayan hangat meskipun hari mendekati siang, dikarenakan sejak subuh pagi hujan berkepanjangan. Kami pun berkumpul di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan bertemu dengan peserta lain dari berbagai daerah sekaligus mendapatkan ID Card dan buku panduan dari pimpinan rombongan.

Perjalanan panjang yang tidak terasa karena keinginan untuk memenuhi panggilan ke tanah suci lebih kuat dari pada lelah yang melanda. Madinah Al Munawwarah adalah kota yang menyambut kedatangan kami sebagai tamu Allah, sebelum menuju Makkah Al Mukarramah.

Seperti kebiasaan emak-emak Indonesia yang hobi membawa buah tangan ke dan darimana pun. Di Madinah, setiap selesai beribadah di masjid Nabawi biasanya kami singgah sejenak di toko-toko yang tidak jauh dari hotel, apakah sekedar melihat-lihat, lihat harga, lihat barang dan membandingkan kwalitas dan kuantitasnya dengan negara sendiri, namanya juga emak-emak, apa saja bisa diperbandingkan, semakin bisa membeli dengan harga murah semakin kalap untuk membeli.

***

Tengah asik berbelanja, tetiba melintas wanita Africa yang tengah menggendong anaknya, kawanku yang mudah terkejut, spontan terpekik kecil," eh, itu apa, anak ya?" tanyanya terheran-heran sambil melihat ke arah wanita Africa tersebut.

"Iya, bu,!" jawabku sambil melihat pernak -pernik ciri khas Timur Tengah.

Sekilas ku lihat matanya masih mengikuti langkah wanita tersebut.

"Bu, udah, bu, jangan dilihat terus, nanti kangen loh!" candaku.

"Saya kaget, saya kira yang digendong bukan orang karena yang kelihatan hanya kepala dan rambut hitamnya saja." jawabnya.

Menjelang senja, kami pun bergegas menuju hotel untuk melepas penat.

***

"Bu, ini kening saya kenapa ya?" tetiba Bu Irna menunjuk keningnya sambil menghadap kaca besar yang adadi kamar.

Segera ku hampiri dan memang di keningnya ada sebaris tanda hitam samar, seukuran sapuan telapak tangan.

"Eh, iya, bu, tadi tangannya bekas pegang apa? mungkin kena tinta terus pegang kening, jadi berbekas di kening." jelasku.

"Coba pakai kapas dan penyegar wajah, bu, mungkin dengarn air bisa hilang" imbuhku.

Bu Irna pun segera membersihkan keningnya dengan kapas dan air penyegar wajah, tapi ternyata hanya sia-sia.

"Bu, mungkin pakai sabun wajah, bisa hilang hitamnya." saranku

Bu Irna pun segera membasuh wajah dan keningnya dengan sabun wajah namun tetap nihil hasilnya.

"Duh.....! kenapa ya, ini kening?" ucap Bu Irna mulai putus asa.

Kami pun akhirnya mulai berpikir keras, mengapa kening Bu Irna bisa menghitam. Karena seharian.

"Oh, bu, ingat ga tadi ibu kaget waktu melihat wanita Afrika yang menggendong anak tapi yang kelihatan hanya kepala anaknya saja!" seru Bu Sima.

"Oh, iya, bu, mungkin juga ya." ucapku menambahkan.

"Ya Allah.....! Iya, kali ya, Astagfirulloh......!" ucap Bu Irna berulang kali.

(bersambung)

Jakarta, 30 Januari 2020

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post