(Tantangan hari ke-17)

#TantanganGurusiana

Pada saat sarapan pagi, pimpinan rombongan sudah memberi informasi bahwa rombongan akan menuju rumah peninggalan Rasululloh. Selesai shalat Isya, rombongan pun berjalan kaki menuju lokasi.

Sampai dilokasi sempat terkejut juga karena pengunjung sudah banyak yang hadir dan cukup padat. Kami berbaris dan hanya bisa berjalan selangkah-selangkah, berdesakan karena semua orang ingin segera sampai di suatu tempat yang disebut Raudah, dilanjutkan dengan sholat sunnah.

Aku, Bu Sima, dan Bu Irna terpisah. tapi dari kejauhan masih bisa saling melihat. Aku dan Bu Sima pada akhirnya bersyukur bisa melaksanakan ibadah shalat sunnah, namun dari kejauhan kami lihat Bu Irna urung melangkahkan kakinya menuju raudah, kami melihat Bu Irna justru melangkah keluar dan menghampiri kami yang sama-sama ingin menuju keluar.

"Bu, sudah ibadah?" tanyaku.

"Aduh, bu.....! sesak nafas saya, sesak nafas, saya ga berani terus, meskipun tinggal satu langkah lagi." ucapnya dengan nafas yang terengah-engah.

Akhirnya kami pun membawa Bu Irna beristirahat di salah satu tiang-tiang besar yang masih berada di lokasi raudah. Memang kondisi Bu Irna sedang kurang fit saat itu.

Saya pun tidak menyangka akan mampu menembus lautan manusia yang ribuan, semua punya tujuan yang sama kebetulan saat itu, rombongan kami bertemu dengan rombongan dari negara Eropa, secara postur saja sudah berbeda. Namun, niat dan tekad yang kuat membantu kekuatan fisik kami hingga mampu melaksanakan semua nya.

Kami pun kembali ke hotel dan mempersiapkan barang-barang untuk esok hari menuju Makkah Al Mukarramah.

***

Jakarta, 31 Januari 2020

#TantanganGurusiana