Prastiyo Budi Santoso

Guru di MI P2A Cendana Kutasari Purbalingga. Berbekal keinginan kuat untuk bisa membuat buku, sampai bertemu media guru. "The dream come true"...

Selengkapnya
Navigasi Web

"Nasi Sudah Jadi Bubur"

Jika tak memulai, tak akan pernah selesai. Jika tak melangkah, tak akan pernah sampai tujuan. Yang terpenting dari semuanya adalah berani mengambil resiko untuk memulai meski perjalanannya mungkin tak seindah yang dibayangkan.

Teringat kisah dua orang saudara kembar. Yang satu memutuskan berpetualang sementara yang lainnya memutuskan untuk tetap berada di lingkungannya yang nyaman. Setelah berpuluh-puluh tahun kemudian, merekapun bertemu kembali.

Saudaranya yang pulang dari berpetualang, penampilannya lusuh, raut muka mengkerut, terlihat jelas gurat ketuaan di wajahnya, rambut hampir seluruhnya memutih, namun pancaran wajahnya begitu bersemangat.

Ketika bertemu dengan saudara kembarnya, bagai bumi dan langit. Ia terlihat gagah, hampir tak nampak gurat ketuaan pada dirinya. Lingkungan yang nyaman, membuatnya awet muda.

Terjadi obrolan yang begitu seru antara dua saudara yang sudah lama tak berjumpa. Pengalaman selama masa petualangan, diceritakannya dengan begitu bersemangat, meski terlihat tua, namun tak nampak lelah ketika menceritakan pengalamannya. Ia begitu gembira, lika-liku perjalanan yang dilalui, susah senang yang dia alami, tak membuatnya menyesal telah melakukan perjalanan. Ia begitu gembira dan bersyukur karena telah mengambil sikap melakukan petualangan.

Sementara saudara kembarnya tak banyak yang bisa diceritakan mengenai kehidupannya, semua berjalan seperti biasa. Mendengar kisah yang disampaikan saudara kembarnya, terlihat jelas rasa sesal karena memilih untuk berada di lingkungan yang tidak memberikan pengalaman baru pada kehidupannya. Namun apa mau dikata, semua sudah terlanjur. Ibarat "nasi sudah menjadi bubur". Semua kembali pada pilihannya masing-masing. Langkah keluar dari kenyamanan, memberikan pengalaman baru yang tak bisa dinilai dengan materi.

Siapa yang tak senang dengan kenyamanan, siapa yang tak suka dengan kemapanan? ... tak heran jika banyak orang berebut untuk bisa diwilayah nyaman dan mapan tersebut bahkan dengan menafikkan cara-cara yang digunakan untuk mencapainya.

Terkadang hal-hal yang tidak kita inginkan, terjadi ketika sedang menjalankan aktivitas kerja. Keluhan, acap kali menjadi ekspresi tatkala berhadapan dengan kondisi tersebut. Tak mudah untuk bisa menerima ketidaknyamanan yang menimpa, meskipun kita sadar betul bahwa kehidupan ini selalu menawarkan dua hal yang berpasangan. Ada senang ada susah, baik buruk, tawa tangis, bahagia menderita, dan kondisi-kondisi lainnya.

Beruntung, ya ... keberuntungan selalu ada, dan bisa dibuat. Manakala yang menjadi pegangan adalah, bersyukur ketika mendapat nikmat dan bersabar ketika menerima musibah (ujian), sepertinya akan selalu baik kehidupan yang dijalaninya.

Mudahkah mempraktekkannya???...

Jelas tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Akan ada saat, dimana kenyamanan harus rela untuk ditinggalkan. Akan datang keadaan, dimana harus memeras "perasaan yang ada", supaya tidak mematikan. Habis gelap terbit terang kemudian menjadi gelap lagi, lalu terang lagi. Akan selalu seperti itu, untuk membuat kehidupan tetap terang bukanlah sebuah tawaran, melainkan pilihan.

Keberanian untuk memilih resiko hidup bahagia. Ini yang tidak dimiliki setiap orang. Seperti halnya surga yang dipersilahkan buat siapa saja untuk memasukinya, namun tidak semua orang mengambil resiko untuk memasukinya.

Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang berani mengambil resiko.

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Tak harus bersakit-sakit dahulu untuk bisa merasakan senang kemudian.

Siapa yang tak bisa mendidik???... yang ada hanyalah tak mau mendidik dengan baik. Terkadang kita mendidik tanpa disadari, ini yang repot, iya kalau yang diserap sesuatu yang baik dan bermanfaat, jika sebaliknya ... waduh bisa sangat merugikan.

Lihat saja perilaku lingkungan sekitar, mau tidak mau, suka tidak suka, mereka meniru atau menilai apa yang kita lakukan, tanpa diminta. Mungkin saja ada diantara mereka yang meniru perilaku kita.

Mendidik adalah hal yang tidak bisa dihindari.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus.. jd terinspirasi..karakter yg baik jg terbentuk dr kebiasaan ato pengalaman hidup yg berliku

02 May
Balas

Matur nuwun ibu sudah mampir.

02 May

Bagus.. jd terinspirasi..karakter yg baik jg terbentuk dr kebiasaan ato pengalaman hidup yg berliku

02 May
Balas



search

New Post