Prastiyo Budi Santoso

Guru di MI P2A Cendana Kutasari Purbalingga. Berbekal keinginan kuat untuk bisa membuat buku, sampai bertemu media guru. "The dream come true"...

Selengkapnya
Navigasi Web

"Out Bound"

Jika berhubungan dengan nasehat, yang menjadi dasar adalah apa yang disampaikan, dengan menafikkan orang yang menyampaikan. Selama yang disampaikan sesuai dengan syariat. Namun hal ini tidaklah mudah.

Kebiasaan pada umumnya, ketika orang yang tidak disukai memberikan nasehat, maka langsung gugur fungsi nasehatnya. Sebaliknya, terkadang orang yang kita senangi menyampaikan sesuatu hal yang tidak benar, kita mencari alasan untuk menjadikannya benar. Sungguh tidaklah mudah untuk bersikap obyektif.

Sementara untuk sebuah pemikiran , yang digunakan sebagai dasar pertimbangan adalah siapa yang menyampaikan. Karena orang yang menyampaikan sebuah pemikiran, sangat dipengaruhi oleh referensi yang dibacanya.

Setelah mendengar penjelasan tersebut dari sebuah majelis ilmu, kebingungan dan kegamaman dalam menentukan kebenaran sebuah pemikiran langsung tercerahkan.

Polemik yang terjadi belakangan mengenai kata "fiksi" pun menjadi terang benderang, lengkap dengan argumentasi penjelasnya.

Ilmu menjadi begitu penting, semakin dalam ilmu yang dikuasai, akan semakin arif dan bijak dalam bersikap. Pantas saja, orang yang berilmu selalu menempati posisi yang mulia.

Kata siapa? ... tuh, di tivi banyak orang pintar pada "outbond" di balik jeruji besi.

Mereka pintar namun tidak bijaksana. Kepintarannya dipergunakan dijalan yang salah. Orang yang seperti itu, pada dasarnya "tidak pintar". Karena orang pintar, akan selalu memilih hal terbaik buat dirinya dan orang disekitarnya, serta imbasnya selalu kebaikan.

Orang berilmu mudah memberikan pencerahan kepada orang lain. Benar adanya, jika ilmu menjadi sandaran untuk menggapai kebaikan, baik disaat hidup maupun setelahnya.

Sungguh beruntung, orang yang ditakdirkan menjadi orang yang berilmu. Ya, ... karena tidak semua orang mempunyai kesempatan menjadi ahli ilmu. Jangan tanyakan, ... kalau begitu tidak adil dong?, diskriminasi dong?, mestinya kan semua orang mempunyai hak untuk menjadi orang berilmu.

Kan tadi sudah disampaikan diatas untuk tidak menanyakan hal-hal semacam itu. Karena terlanjur kau tanyakan, maka mau tak mau perlu ada jawaban untuk itu.

Mohon maaf sebelumnya, saya khawatir, jika memaksakan untuk menjawab, yang keluar adalah jawaban salah, sehingga dengan segala hormat, ijinkan saya untuk tidak menjawab.

Hanya saja menurut pemahaman saya, setiap orang diberi kesempatan yang sama untuk mendapatkan ilmu, semua berpulang pada pribadi masing-masing, mau menggapainya atau tidak.

Terkadang ada rasa sesal, ketika melihat orang lain menguasai ilmu tertentu, sementara kita tidak bisa. Mengapa saya dulu tidak belajar ya ..., coba kalau saya dulu belajar, tentu sekarang sama dengan mereka yang berilmu. Penyesalan muncul belakangan.

Menyesal, baik adanya, asalkan diiringi dengan perjuangan untuk belajar setelahnya. Belajar tak mengenal batasan waktu, kecil atau besar, muda maupun tua, semua mempunyai hak untuk belajar.

Karena bentuknya "hak" sehingga ada yang mengambil dan ada yang mengabaikannya. Melihat kenyataan yang berkembang sampai ada gerakan literasi nasional, tampaknya animo masyarakat belum bisa dikatakan tinggi untuk urusan mengambil hak dalam menggapai ilmu. Semoga saja itu hal yang tidak benar. Pun seandainya benar, sekarang saatnya untuk memperbaikinya. Bukan besok, ... melainkan sekarang dengan ikut terlibat dalam gerakan literasi.

Mulailah dengan membaca, menjadi pembaca yang baik. Jika sudah bisa menjadi pembaca yang baik, langkah selanjutnya adalah dengan memulai menulis.

Tulisan sangat bisa mempengaruhi pembacanya. Tulisan yang baik tidak hanya memberikan pengetahuan dan hiburan semata. Tulisan yang baik lebih dari itu, ia akan bisa menginspirasi pembacanya.

Membuat pembaca tergerak untuk melakukan sesuatu hal setelah membaca tulisan kita.

Apakah mudah? ... tentu saja tidak. Dibutuhkan perjuangan panjang dan ilmu tentunya, agar bisa membuat tulisan yang bisa menginspirasi. Bukan berarti "tidak bisa"!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul betul betul

22 Apr
Balas

Matur nuwun ibu pengawas.

22 Apr

Bagus Pak Pras...mantappp

22 Apr
Balas

Matur nuwun bu

22 Apr

Subahanallah....hebat Pak...

22 Apr
Balas

Matur nuwun ibu.

22 Apr



search

New Post