Prastiyo Budi Santoso

Guru di MI P2A Cendana Kutasari Purbalingga. Berbekal keinginan kuat untuk bisa membuat buku, sampai bertemu media guru. "The dream come true"...

Selengkapnya
Navigasi Web
ilustrasi : wordpress.com

"Terima Kasih, Guru"

Lirihkan tangismu, jangan biarkan mereka tahu, aroma air matamu, akan menghentikan kegiatannya. Terdengar sekumpulan anak-anak sedang membaca firman Allah. Suaranya begitu jujur, menerobos masuk relung hati pendengarnya. Bongkahan hati yang berada di dalam ruangan, pasti akan bergetar mendengarnya.

Ajaib memang, meski tak memahami arti kandungannya, namun pengaruhnya terasa dengan nyata. Jika buatan manusia, tak akan sehebat itu pengaruhnya. Pun apabila seluruh manusia berkumpul untuk membuat yang semisal, tetap saja tidak mampu menyamainya.

Ketika pembacaan selesai, suasana menjadi hening, terdengar suara sesenggukkan dari arah penonton. Hampir semua memegang tissu yang basah oleh air mata mereka. Kepala sebagian penonton tertunduk, mulut mereka bergerak-gerak melafalkan subhanallah... subhanallah... subhanallah... Maha Suci Engkau Ya Allah. Kehendak-Mu, tak ada yang bisa menghalangi, Engkau Sematkan Kebesaran-Mu sesuai kehendak-Mu, subhanallah ... subhanallah ... subhanallah ..., tak henti-hentinya, kalimat tasbih menghiasi mulut-mulut mereka.

Hari itu adalah pertemuan orang tua siswa yang diadakan setiap tiga bulan sekali. Khusus pada pertemuan kali ini, sekolah sengaja menampilkan salah satu kemampuan siswa-siswanya dalam hafalan ayat suci Al Qur'an. Mereka, orang tua siswa, baru menyadari, betapa sekolah telah mengajarkan sesuatu yang sangat berharga, tidak saja bagi orang tuanya namun juga untuk keturunannya kelak.

Ya ... bagi keturunannya kelak. Keturunan anak-anak itu, kelak akan merasakan indahnya al Qur'an. Sementara orang tuanya, mendapat hadiah terindah, yang sudah diterimanya hari ini, dan kelak di hari kemudian.

Ketika acara selesai, orang tua siswa secara bergantian, mengucapkan rasa terima kasih mereka kepada guru anak-anak mereka. Masih dengan sesenggukan, dan mata terlihat sembab pengaruh menangis. Ada yang tak kuasa menahan haru, guru dipeluknya erat-erat sambil membisikkan ucapan terima kasih, air matapun tumpah kembali. Terima kasih pak guru ... terima kasih.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Amiin. Matur nuwun pak.

26 Nov
Balas

Subhanallah subhanallah subhanallah

26 Nov
Balas

Alhamdulillah.

26 Nov

Menitik air mataku

26 Nov
Balas

Saat menulis ini, pada bagian tertentu, dada ini bergetar.

26 Nov

Setiap pemberian yang tulus terasa sangat bermakna bagi penerimanya. Selamat semoga semakin bahagia aamiin

26 Nov
Balas

Amiin. Matur nuwun.

26 Nov

SubkhanAllah... selamat wahai guru telah menebar benin sempurna hingga sampai anak cucu. Percayalah engkau guru abadi.

26 Nov
Balas



search

New Post