Kopi darat Komunitas Pejuang Literasi Nganjuk (KOPLING) yang aku ikuti pada hari Sabtu tanggal 25 Pebruari 2020 kemarin sungguh sangat mengesankan. Walaupun aku menjadi anggota Kopling belum genap satu bulan . Selain inspiratif juga penuh makna. Ada bintang di situ yaitu penulis yang bisa dibilang handal dan mumpuni. Mas Dewa namanya. Dia pernah diundang di Ubud Bali dalam Festival Satra beberapa waktu yang lalu. Dia berhasil bertengger di jajaran lima besar penulis terbaik di festival tersebut.

Mernurut Mas Dewa inisiator berdirinya “KOPLING” berawal dari kegelisahan sekelompok orang Nganjuk yang memiliki kesukaan sama, membaca dan menulis, mencoba mengumpulkan puing demi puing keberadaan mereka. Kegelisahan tentang minimnya wadah untuk menampung dan menyalurkan kegiatan baca tulis. Kegelisahan tentang masih tertinggalnya kota kecil di sebelah utaranya Gunung Wilis itu dibandingkan kota-kota tetangganya dalam hal gerakan literasi.

Maka, dibentuklah Komunitas Pejuang Literasi Nganjuk (KOPLING). Kumpulan orang-orang yang gerah dalam menyikapi kembang-kempisnya-nya literasi Nganjuk ini diharapkan bisa menjadi omah untuk cangkrukan, sinau bareng,berdiskusi sekaligus menempa diri bagi siapa saja. Wong Nganjuk yang ingin turut serta membangkitkan dunia baca tulis di tanah kelahiran mereka.

Tanggal 13 Pebruari 2019, menjadi tonggak dimulainya tekad menghidupkan literasi Nganjuk. Atas inisiatif beberapa orang Nganjuk yang menjadi anggota one Day One Post, sebuah komunitas menulis berskala internasional. KOPLING diluncurkan dengan berbasis aplikasi Whatsapp.

Tidak muluk-muluk, keberadaan komunitas yang baru hampir satu tahun ini memiliki visi dan misi sangat sederhana:

Membangun dan membaggakan Kabupaten Nganjuk, melalui dunia literasi.

Mempersatukan pegiat literasi se-Kabupaten Nganjuk dalam wadah bersatu

Kopi darat kali ini dilakukan untuk mengawali ulang tahun KOPLING yang perdana yang merupakan langkah awal dari proses para pejuang literasi Nganjuk untuk membumikan literasi di bumi Anjuk Ladang (sebutan untuk kota Nganjuk). Pada kopdar kali ini diawali dengan diskusi-diskusi ringan dan santai yang merupakan ciri khas gaya dari sastrawan dan budayawan ala Cak Nun. Tapi menhasilkan suatu inisiatif yang membumi.

Kopling sendiri akan menandai ulang tahun perdananya pada tanggal 13 Pebruari 2020. Dengan agenda kegiatan yang melibatkan internal Kopling sendiri dan masyarakat umum.

Dalam waktu dekat ini KOPLING akan dihadapkan dengan beberapa agenda kegiatan diantaranya:

Pertama, 1st HUT KOPLING, dengan agenda sebagai berikut:

1. Lomba menulis puisi atau cerpen dengan sasaran peserta internal Kopling .

2. Lomba desain Logo Kopling, sasaran peserta umum.

3. CFD bareng #Nganjukspriritiqro’, yang rencananya dilaksanakan tanggal 16

Pebruari 2020 di seputar alun-alun Nganjuk. Dengan maksud untuk

menyebarluaskan informasi mengenai keberadaan KOPLING dan program yang

akan dilaksanakan tahun 2020.

Kedua, sekolah kepenulisan berbasis online, yang mana pendaftaranya akan segera dibuka dalam waktu dekat ini. KAPAN SIH? Tunggu! Pokoknya jangan lupa simak terus rumah belajar kita ini ya.

Ketiga, Festival Sastra Nganjuk. KAPAN? Inysaallah akan dilaksanakan pada bulan April 2020 yang bebarengan dengan HUT Kabupaten Nganjuk. Dengan susunan acara sebagai berikut:

1. Workshop kepenulisan, yang akan dibagi menjadi 2 katagori yaitu pelajar SD dan untuk umum.

2. Bazar buku support by penerbit-penerbit hits, tertentu.

3. Malam Baca Puisi ( yang katanya Mas Heru salah satu anggota Kopling, ngak boleh kelewat karena sakral)

4. Launching perdana buku Antologi Kopling. Yang belum ikutan, yuk buruan kirim naskah ke emailnya mas @kepak Sayap Sang Garuda.

5. Lomba menulis puisi, cerpen dan esay untuk pelajar dan umum.

Dengan rencana kegiatan KOPLING Nganjuk ini ke depan smoga dapat membumikan semangat literasi di Bumi Anjuk Ladang tercinta. #Salam Literasi.