Membaca tulisan Bapak Eko Prasetyo, Pemred Mediaguru tentang tolak ukur dari sebuah kesuksesan, saya jadi berpikir dari mana sebuah kesuksesan itu berasal dan berawal. Karena tidak mungkin sebuah kesuksesan itu akan datang begitu saja. Orang yang sukses dalam mengumpulkan kekayaan materi tentunya tidak serta-merta kekayaan itu didapat. Atau orang yang sukses dalam prestasi akademis juga tidak mungkin langsung memperoleh prestasi akademis tersebut. Begitu juga dengan sukses-sukses yang lain. Bagaimana kita memperoleh sebuah kesuksesan tentu membutuhkan suatu proses. Besar kemungkinan semua itu berasal dan berawal dari keluarga. Meski tidak semuanya. Salah satunya adalah bagaimana untuk sukses membina keluarga sehingga dari keluarga itu juga sukses mencetak pribadi-pribadi yang sukses dalam tiap sisi kehidupannya meski tentunya tidak sempurna. Karena pada hakikatnya kesempurnaan adalah milik Alloh semata. Seorang lelaki dikatakan sukses, bukan hanya karena dia punya jabatan, kedudukan, ataupun harta yang melimpah. Tapi juga bagaimana dia mampu menjadi imam dan nakhoda bagi bahteranya. Membawa bahteranya mengarungi samudera kehidupan dengan penuh kebijaksanaan. Bagaimana mengatur para penumpang saat badai datang sehingga keadaan tetap tenang dan akhirnya bisa membawa seluruh penumpang selamat hingga tujuan. Membimbing, mengarahkan dan memberi rasa aman dan nyaman bagi penumpang sehingga penumpang tetap berada pada posisinya. Seorang ibu bisa menjalankan bagian tugasnya dengan baik. Begitu juga dengan anak-anaknya. Sehingga tidak terjadi penumpang berebut posisi. Karena semua sudah mengerti dan menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Meskipun sesekali penumpang memegang kendali bahtera tapi tetap tidak merubah posisi dan kedudukan sang nakhoda. Kenyamanan dalam keluarga inilah yang akan membawa pribadi-pribadi di dalamnya menjadi sosok yang bijak karena keteladanan dari masing-masing anggota keluarga. Ayah yang teladan, ibu yang teladan dan anak-anak yang teladan. Pastilah nantinya akan melahirkan sebuah sukses dalam kehidupan. Tidak hanya sukses dalam materi tapi juga sukses membina jiwa dan hati. Dan semua itu tentunya juga terjadi hanya dengan kehendak Sang Kuasa. Banjarnegara, 25 Februari 2018