Yohanes Ruma, S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kata Hati Guru Penjelajah Hutan Sawit

Resapan air tanah sungai Kelay dan Segah diperkirakan 20 tahun mendatang akan terasa berkurang bahkan akan kering. Media Kalimantan Review KR.No.137/Th.XVI/Januari 2007 sudah pernah mengangkat dampak dari perkebunan sawit untuk anak cucu kita. Dilihat dari hasil produksi memang cukup menggiurkan para petani. Tetapi dampak perkebunan sawit dengan peresapan air tanah dan lahan pertanian rakyat seperti padi,jagung umbi-umbian dan lain- lainnya akan terganggu dan bahkan akan musnah karena lahan pekarangan dan lahan kebun petani sudah diganti dengan tanaman sawit. Yang mau di tonjolkan dalam tulisan ini adalah hutan tutupan resapan air tanah kini telah di ganti dengan hutan penguras air tanah yakni sawit. Di perkirakan 30 - 50 tahun mendatang jika perluasan perkebunan sawit di Kalimantan tidak di batasi maka anak cucu akan impor beras dari pulau lain atau propinsi lain. Kami sebagai penjelajah alias guru peduli bangsa maka tulisan ini hanya catatan perjalanan liburan sekolah di kawasan perkebunan sawit. Mungkin juga tulisan ini tidak berguna dan bermanfaat bagi kita saat ini. Namun sebagai guru tulisan ini saya wariskan untuk anak cucu negeri ini khususnya di daerah perkebunan sawit. ( Medio Juli 2018 )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post