Dra. Setiawati

Perempuan bernama lengkap Dra.Setiawati yang dilahirkan di desa Kotohilalang, Kenagarian Balingka Kecamatan Ampak Koto, Kabupaten Agam pada tanggal 8 Agustus 19...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan-gurusiana-hari-ke 34 ,Rabu4-3-2020, Cinta bersemi di pelaminan.

Tantangan-gurusiana-hari-ke 34 ,Rabu4-3-2020, Cinta bersemi di pelaminan.

Walaupun orang mengatakan zaman sekarang bukan lagi zaman Siti Nurbaya, dimana soal perjodohan antara seorang pemuda dengan pemudi tidak lagi mengandalkan orang tua. Tetapi sudah diberi kebebasan kepada mereka untuk menentukan jodoh mereka. Pada umumnya orang tua hanya tinggal memberi restu terhadap pilihan jodoh dari putra - putri mereka. Tetapi tidak begitu dengan apa yang aku alami. Aku boleh dikatakan masih zamannya Siti Nurbaya, karena untuk menentukan pasangan hidup masih merupakan pilihan dari kedua orang tua alias dijodohkan. Dalam masa perjodohan, akupun awalnya tidak menyadari, karena pada suatu malam datanglah seorang pemuda bertamu kerumah ku bersama orang tuanya. Aku kira pada saat itu adalah tamu biasa yang datang ke rumah sebagai tamu ayah ku, karena ayah ku memang sering juga kedatangan tamu untuk membicarakan berbagai masalah yang berkaitan dengan hukum adat. Ayah ku adalah seorang tokoh adat dikampungku. Seperti biasanya, kalau ada tamu yang datang aku selalu menyuguhkan minuman. Begitu juga dengan tamu yang istimewa ini, aku menyuguhkan minuman. Setelah ku tarok minuman, akupun berlalu masuk ke kamar ku. Keesokan harinya baru ayah dan ibu ku memberitahukan kepada ku bahwa tamu seorang pemuda bersama orang tuanya itu ternyata orang yang mau melamar ku. Akupun terkesiap mendengar berita ini. Namun aku tidak mau membantah orang tua dan akupun menyerahkan semyanya pada kedua orang tua mana yang terbaik. Akhirnya setelah melalui proses, terjadilah perjodohan antara aku dan pemuda tersebut. Sampai dengan hari H nya hanya berselang waktu lebih kurang 2 bulan, yaitu dari hari raya Idul Fitri sampai hari raya Idul Adha. Selama dalam masa bertunangan itu kami tidak pernah bertemu sampai pada hari akad nikahnya. Kami tidak pernah saling berkomunikasi karena saat itu alat komunikasi belum secangih sekarang, apalagi untuk saling bertemu. Baru setelah akad nikah dan bertemu di pelaminanlah cinta mulai bersemi. Setelah kami jalani kehidupan berumah tangga semakin hari semakin tumbuh rasa cinta dan ternyata kami banyak mempunyai kesamaan sehingga kami bisa dengan cepat saling menyesuaikan diri dan tidak merasa terbebani dengan perjodohan ini. Kami yakin pilihan orang tua tentu tidak akan meleset dan merupakan pilihan yang selalu the best untuk anak-anaknya. Kami berharap kehidupan rumah tangga yang kami jalani ini, semoga di redhai Allah swt dan langgeng sampai maut memisahkan, aamiiin....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post