Janji Hati

Tantangangurusiana

10 April 2024

KETIKA MERASA BISA

Oleh: Fransisca S. Tanoyo

Seorang teman datang ke rumah dengan mata sembab karena menangis. Nampak jelas aura tubuhnya menyampaikan sinyal dia sedang tidak baik- baik saja. Dia menopang beban berat dan menyimpan duka yang dalam.

Setelah sejenak saling sapa, saya mencoba untuk memahami kondisinya dan memilih banyak diam untuk jadi pendengar. Dengan berat dia membuka percakapan dengan sesekali menghela nafas.

Teman saya merasa jadi orang gagal. Selama tiga tahun dia mengurus anak saudara yang sudah yatim piatu. Dengan ikhlas dia mengambil peran itu demi menyelamatkan masa depan anak ini. Sedihnya setelah berhasil menyelesaikan sekolahnya anak ini meninggalkan rumah, dan tak mau mengenalnya lagi.

Rasanya nyesek mendengarnya. Saya sangat mengenal teman itu sangat baik suka menolong. Pengorbanannya total untuk memberikan yang terbaik bagi orang lain. Banyak orang telah dibantu, banyak orang diterima dengan tangan terbuka di rumahnya. Anak ini ternyata sudah merasa bisa dan tidak perlu bantuan orang lain. Dia lupa ada orang yang menyayangi dengan tulus dan berkorban untuknya.

Tentu sangat miris kalau memikirkan orang yang sombong merasa bisa, dan tidak tahu berterima kasih dengan orang yang pernah berjasa bagi hidupnya. Seharusnya manusia belajar lebih tinggi lagi untuk memiliki kualitas hidup. Bukan dengan Rumongso Biso ( merasa bisa) tapi Biso Rumongso.