Irmayulis

Irmayulis seorang guru yang mulai memulai karier tahun 2002. Perjalanan karier yang mengesankan. Lima tahun ke lima tahun membawa perubahan. Memasuki prio...

Selengkapnya
Navigasi Web
Batuk Menyiksa

Batuk Menyiksa

"Jangan dibunyikan batuknya" seru saya kepada anak dan misua yang sedang dijangkiti penyakit merakyat pada saat ini. Batuk dan influenza sebenarnya penyakit musiman yang biasa dirasakan setiap orang. Kalau satu orang terjangkit, maka semua akan ikut okutan alias tertular.

Pada waktu itu, penyakit itu sudah biasa. Makan obat, minum air asam dengan kecap, makan sirih, minum air remasan daun kacang tukuh helai, nanti sembuh sendiri.

Sekarang, kalau ada yang batuk, telingga rasanya kan pecah. Mata sinis akan melirik. Apalagi kalu yang batuk tidak memakai masker, alamak pasti akan ditegur.

Nah, yang lagi batuk tidak akan tenang. Malu dan segan lebih besar dari apapun. Dengan sekuat tenaga akan menahan supaya tidak beebunyi. Mana bisa, gatanya itu mau bagaimana menggaruk ke dalam kerongkonggan. Nah, bulyyan orang "Makan kedondong atau putik durian" maksudnya, kalau kita makan kedondong, setelah daging kedondong habis maka akan tinggak urat urat yang melengket di bijinya. Kalau difikir benar juga, ditelan biji kedondong dengan sendirinya akan menggaruk kerongkongan. Ha ha..mana bisa teetelan.

Sekarang lagi musim batuk. Se kantor, serumah akan mendapat penyakit itu. Termasuk saya yang telah sembuh dan kambuh. Awalnya bisa diatasi dengan mengosokkan minyak kayu putih. Namun,.lama.kelamaan minyak tidak dihiraukan dan makan obat. Habis satu tahap sembuh, kemudian muncul lagi. Diobati, habis obat kambuh lagi. Pas kambuh tahap ketiga tidak dibawa berobat lagi.

Kemaren, kerongkongan serasa kebakar. Ditawar dengan air larutan. Kering kerongkongan hilang, namun batuk datang lagi.

Hari ini, ada acara. Si abtuk dari pagi hanya mengelitik sedikit, diolesi minyak hilang. Masker bearoma minyak kayu putih ikut membantu, serta permen hax.

Saat kegiatan, sibatuk ini benar benar kambuh. Awalnya hanya gatal sedikit, lama kelamaan menjadi. Semakin ditahan semakin terasa. Dibawa mendehem tidak diacuhkan, akhirnya batuk teekekeh keluar. Salahnya, setelah minum masker tidak dipasang masuk ruangan ber ac.

Waktu batuk masker dipasang lagi, minyak tidak mampan lagi. Akhirnya saya berlari keluar dengan ditingkahi batuk. Sampai ke kamar mandi batuk tersebut dilepaskan walau dengan reflek saluran lain ikut mengeluarkan air. Setelah lega saya kembali ke ruangan, masker ditukar dan mengisap gula hax untuk menghilangkan rasa di kerongkongan.

Tahap berikutnya, si batuk kembali bereaksi. Untuk yang kedua kalinya harus lari keluar. Alamak, ini batuk tidak bisa diajak kompromi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Segera sehat Bunda. Buat minuman asam jawa diberi gula merah..seduh air panas...

09 Mar
Balas



search

New Post