MASNIATI,S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ramadhan Kelima

Oleh : Masniati, S. Pd

Tagur ke 124

Selasa, 04-04-2022

Bab 14

Buka Puasa Bersama di Rumah Nenek

“Assalamu'alaiku,” terdengar suara seorang anak perempuan dari balik pintu.

“Wa'alaikum salam.” Aisyah berlari dari kamar menghampiri arah suara, karena sedang menerima telepon dari adiknya.

“Sudah pulang, Nak?” tanyaya setelah menutup percakapan di telepon. Dia meraih tas yang tergantung di punggung anaknya.

“Ya, Bu. Pulang lebih awal, karena hari Jum'at,” jelas Syifa kepada ibunya. Aisyah kemudian melangkah ke kamar putrinya dan Syifa mengekori di belakang. Perempuan itu mengaitkan tas yang diraih dari punggung Syifa pada paku yang menancap di belakang pintu. lalu meminta gadis kecil itu membuka seragam sekolahnya.

“Ayo, buka seragammu, ganti dengan pakaian bermain,” seru Aisyah memberikan pakaian bermain kepada putrinya.

Gadis imut itu menuruti pinta Aisyah, membuka seragam batik yang dikenakan tadi.

“Ini, Bu.” Syifa mengulurkan tangan memberi seragam tersebut kepada ibunya.

Aisyah meraih baju tersebut dari tangan putrinya kemudian mengaitkannya pada paku di belakang pintu.

“Sudah beres. Istirahat, yuk. Supaya badanmu segar kembali,” ujar Aisyah merebahkan tubuh di kasur milik putrinya. Disusul Syifa juga ikut merebahkan tubuh mungilnya di samping sang Ibu.

Sembari tangannya membelai rambut lebat putrinya, Aisyah menceritakan perihal adiknya yang menelpon tadi.

“O, iya, Nak. Tadi bibimu menelpon, katanya mereka sekeluarga mau buat acara buka puasa bersama hari Minggu besok dan dia mengajak kita sekeluarga,” Aisyah mengawalin ceritanya.

“Wah, asyik, dong. Berkumpul sama semua saudara misanku, aku juga bisa jalan-jalan ke Lombok Tengah rumah bibiku,” ucap putri Aisyah penuh semangat.

“Acara berbukanya bukan di rumah bibimu, tapi, di rumah Nenek, sayang,” terang Aisyah menoel pipi putrinya. Keduanya pun tersenyum.

“Sekarang istirahat dulu supaya badanmu kembali segar,” ucap Aisyah membelai rambut putrinya.

“Baik, Bu,” kata Syifa lalu memejamkan kedua matanya. Ibu dan anak itu terlelap dengan tangan saling memegang bahu.

*****

Keesokan harinya, di sekolah Syifa berbagi cerita kepada teman-teman sekelasnya, termasuk Iqbal, saat mereka berkumpul duduk di bangku kelas waktu istirahat. Dia menceritakan rencana bibinya buka puasa bersama di rumah Nenek.

“Eh, teman-teman, tau tidak, hari Minggu besok aku akan buka puasa bersama di rumah Nenek.”

“Wah pasti seru, bisa berkumpul bersama keluarga,” Iqbal menimpali.

“Ya, aku juga membayangkan keseruannya bertemu sama semua saudara misanku, pasti akan ada banyak cerita yang akan kami lewati,” terang Syifa tersenyum lebar.

“Kalau aku, membayangkan serunya makan hidangan yang enak dan lezat. Ada es buah, kolak, puding, kurma, ayam goreng dan banyak lagi hidangan yang menggoda pandangan,” celetuk Zaidan terkekeh.

“Kepikiran makan mulu. Dasar, hobi makan,” timpal Iqbal tertawa renyah.

“Kalu kamu, kapan acara buka puasa bersama?” tanya Syifa kepada Iqbal.

“Belum tahu, biasanya kalau keluarga dari Bapak pas minggu terakhir puasa. Itu pun kalau ada yang buat rencana dan semuanya pulang kampung. Soalnya, saudaranya semua di luar Daerah, jadi agak susah untuk kumpul,” jelas bocah itu kepada Syifa.

“Alhamdulillah, kalau keluarga Ibuku setiap tahun kumpul buka puasa bersama di rumah Nenek,” terang perempuan imut itu kepada Iqbal. Putra Sodik itu hanya mengangguk mendengar penuturannya.

“Ngomong-ngomong, main, yuk!” ajak Zidan menarik tangan Iqbal.

“Main apa?” tanya Iqbal.

“Ya, main kelereng, lah! Di lapangan banyak anak sudah berkumpul,” Zidan menunjuk ke arah lapangan. Bocah itu tak kuasa menolak ajakan Zidan. Akhirnya anak itu melangkah ke luar menuju lapangan, bergabung dengan anak-anak yang sedang bermain kelereng. Sementara Syifa hanya menatap punggung mereka berlalu di balik pintu.

******

Hari Minggu tiba, sesuai rencana buka puasa bersama keluarga Bu Aisyah. Adik Aisyah dari Lombok Tengah sudah sampai di rumah ibunya. Dia berkirim kabar kepada Aisyah lewat pesan singkat di aplikasi WhatsApp.

“Ada pesan singkat dari adik,” bicaranya sendiri, lalu buru-buru membuka aplikasi tersebut. “Rupanya adikku sudah sampai,” gumamnya dalam hati. Perempuan itu pun keluar dari kamarnya melangkah menuju kamar putrinya.

“Syifa, Syifa,” Aisyah memanggil anaknya dua kali. Namun tak ada sahutan. “Ternyata tidak ada di sini,” gumamnya setelah membuka pintu kamar putrinya.

“Syifa, Syifa!” kembali dia memanggil dengan suara yang lebih tinggi.

“Ya, Bu. Aku di sini,” sahut gadis itu, kemudian berlari menghampiri ibunya.

“Ada apa, Ibu mencariku,” tanya gadis itu pada ibunya.

“Bibimu sudah sampai, Nak. Sekarang dia di rumah Nenek, barusan mengirim pesan kepada Ibu,” jelas Aisyah menunjukkan isi pesan dari adiknya kepada putrinya.

“Kalau begitu, secepatnya kita ke rumah Nenek, Bu. Aku sudah tak sabar pingin bertemu,” rengek Syifa menarik tangan Aisyah.

“Ya, Nak. Segera kita ke sana. Tapi, Ibu minta izin dulu sama Bapak, tunggu sebentar dia lagi di kamar mandi,” ucap Aisyah, kemudian melangkah ke kamar menemui suaminya yang baru muncul dari kamar mandi.

Setelah meminta izin, Aisyah dan putriya berangkat ke rumah ibunya. Dengan berjalan kaki mengukur jalan. Keduanya saling berpegangan tangan. Terlihat dari raut wajah putri Aisyah itu, sangat bahagia dan tidak sabar ingin segera sampai rumah neneknya.

*****

Keduanya sampai di rumah Nenek Diyah. Di sana Aisyah dan putrinya menemukan ketiga saudara perempuan bersama anak-anaknya berkumpul di ruang dapur. Mereka sedang mempersiapkan bahan-bahan yang akan di olah menjadi menu buka puasa.

Tak menunggu waktu lama Ibu dari Syifa itu langsung mengambil parut dan kelapa yang akan dijadikan santan untuk kolak dan puding. Semuanya saling bahu membahu. Sementara weni adik Aisyah membersihkan sisik ikan nila.

“Kita masukkan dulu ke kulkas, nanti kita lanjutkan mengolahnya sehabis salat zuhur,” ucap Aisyah memasukkan ikan nila yang sudah bersih kedalam kulkas. Begitu juga santan yang dia buat tadi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post