Nadya

NADYA,M.Pd. Alumni FKIP UNTAN pada jurusan Akuntansi dan Pendidikan Ekonomi, Guru di SMK Negeri 8 Pontianak Kalimantan Barat. Mengampu Mata Dikla...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ingin Mainan

Ingin Mainan

Senja di ufuk timur hiasi jingganya cakrawala, Ryan terlihat termangu saat mamahnya tidak bisa memberikan mainan kesukaannya.

Mamah : Ryan, kamu jangan sedih dong, bukannya mamah tidak mau membelikan mainan kesukaan kamu, tetapi mamah gamau kamu sehari-hari beli maenan terus. Karena mainan kamu kan sudah banyak ?

Ryan : (Dengan menunjukkan raut wajah yang musam)."

Mamah pelit ! Aku mau mainan itu pokoknya. Aku males sama mamah, mana janji mamah yang katanya mau menuruti permintaan Ryan. Mamah bohong !

Ryan gamau lagi percaya sama ucapan mamah !

Mamah : (memberikan senyuman pada anaknya). "Ryan mamah tidak bermaksud untuk berbohong sama kamu, tetapi mamah ingin agar kamu mengerti. Jika setiap hari kamu terus beli mainan, maka bagaimana keadaan belajar kamu ? Mamah bukannya tidak sanggup membelikan mainan itu tetapi mamah ingin mengajarkan kedisiplinan terhadap kamu. Mamah gamau kamu koleksi mainan sebanyak itu. Mamah lihat akhir-akhir ini prestasi kamu disekolah menurun, karena kamu terlalu sibuk dengan koleksi mainan baru kamu. Mamah gamau melihat prestasi sekolah kamu terus turun.

Ryan : hmmmmmm, pokoknya Ryan mau beli mainan itu. Ryan mau mainan baru lagi, Ryan kecewa sama mamah.

Mamah : sayang, mamah pasti akan belikan mainan baru kamu tetapi setiap akhir bulan saja ya sayang.

Kamu ngerti ya sayang. Coba kamu lihat teman yang biasa main bersama kamu si "Najam" Apakah dia setiap harinya mengoleksi mainan, padahal bukankah dia berasal dari keluarga yang kaya raya juga seperti kita ?

Ryan :hmmm, kagak sih mah.

Mamah : Nah itu dia, kalau kamu tau. Najam juga dulu setiap harinya memiliki kebiasaan mengoleksi mainan. Dan prestasi disekolahnya pun buruk disekolahnya. Dan akhir-akhir ini prestasi Najam mendapatkan peringkat 1 di sekolahnya.

Mamah ingin kamu seperti Najam. Menghilangkan kebiasaan mengoleksi mainan. Jika dulu najam setiap harinya dibelikan mainan baru oleh mamahnya. Sekarang-sekarang ini mamahnya hanya belikan setiap bulan saja. Dan Najam pun menuruti nasehat dari mamahnya.

Padahal mamahnya bisa saja membelikan mainan setiap harinya. Tetapi untuk apa membuang uang setiap harinya hanya untuk beli mainan ?

Sekarang begini, coba kamu perhatikan orang yang diluar sana, mereka tidak mampu untuk membeli mainan yang bagus dan mahal. Jangankan beli mainan bagus dan mahal. Untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya saja masih kekurangan, buat makan saja apa adanya.

Kamu masih beruntung memiliki mamah yang perhatian sama kamu, sayang sama kamu, selalu menuruti kemauan kamu.

Apakah kamu tidak memikirkan orang-orang yang diluar sana, uang mamah bukan hanya untuk keperluan mainan kamu saja sayang, tetapi uang mamah ini hanyalah titipan dari tuhan.

Uang yang tuhan titipkan pada mamah ini harus digunakan dengan baik. Mamah ingin berbagi pada orang yang tak mampu, karena dalam kehidupan kita harus sama-sama saling berbagi.

Mungkin kita sekarang dapat memiliki apa saja. Beli barang-barang mahal, makan-makanan yang enak, pergi ke luar negeri dsb.

Bagaimanakah ketika usia mamah 20 tahun kedepan, apakah mungkin kekayaan yang dimiliki mamah akan abadi ?

20 tahun yang akan datang tentunya fisik mamah semakin lemah, kecantikan pudar, kulit kering dan keriput, bahkan kekayaan yang dimiliki mamah pun tak akan selamanya dimiliki oleh mamah. Kekayaan yang dimiliki mamah, hanyalah titipan tuhan saja.

Jadi mamah ingin kamu rajin belajar dari sekarang, mamah ingin kamu bisa meniru perilaku teman baikmu si najam, yang dahulunya malas belajar karena sibuk mengoleksi mainan. Sekarang dia menjadi anak yang berprestasi di sekolah, dengan mendapatkan peringkat 1 di kelasnya.

Tenang saja, untuk mainan akan mamah berikan setiap akhir bulan saja ya sayang. Kamu mau kan mengerti ucapan mamah ?

Ryan : Iya mah, maafin Ryan yah mah, Ryan mau dengerin nasehat dari mamah.

Ryan janji akan belajar dari sekarang. Ryan akan meniru perilaku baik dari Najam. Ryan akan tunjukkan ke mamah, bahwa Ryan bisa menjadi juara di kelas.

Sekarang-sekarang ini Ryan akan mengurangi koleksi mainan, Ryan akan fokus untuk belajar. Mohon doakan Ryan ya mah agar rajin belajar dan menjadi anak yang baik.

Mamah : Nah, gitu dong ini baru anak mamah yang ganteng, udah jangan sedih lagi dong nanti gantengnya kamu hilang.

Iya sayang, mamah pasti akan selalu mendoakan untukmu. Semoga kamu bisa juara kelas, menjadi anak yang baik dan berprestasi di sekolah.

Ryan : aamiin, terimakasih doanya ya mah

Mamah : Iya gantengku, sayangku, cintaku

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cernaknya, Bunda. Salam literasi

20 Sep
Balas



search

New Post