Tebas Punya Jeruk, Pontianak Punya Nama
TANTANGAN MENULIS HARI KE-83
TANTANGAN 365 HARI
#TantanganGurusiana
Apakah anda pernah makan buah Jeruk Pontianak? Rasa yang manis, dengan kulit tipis mengkilat. Jeruk Pontianak terkenal hingga ke Mancanegara, khususnya Negara ASEAN. Sebenarnya Jeruk Pontianak bukan berasal dari Pontianak.
Jeruk Tebas (citrus nobilis var. microcarpa) adalah jenis Jeruk Siam, termasuk salah satu komuditi unggulan Kota Pontianak. Di Luar daerah, lebih dikenal dengan nama Jeruk Pontianak.
Sentra produksinya berasal dari Kabupaten Sambas, tepatnya Kecamatan Tebas. Sentra produksi Jeruk tebas, juga tersebar di beberapa desa di Kecamatan Pemangkat dan Teluk Keramat.
Jarak Kecamatan Tebas dengan Kota Pontianak, sekitar 224,km dengan perjalanan yang dapat ditempuh sekitar 6 jam 2 menit. Melewati Kabupaten Mempawah dan Kota Singkawang.
Bibit Jeruk tebas ini, berasal dari Negara RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Sejak tahun 1950 mulai dibudidayakan, hingga 1000 hektar, pada perkebunan milik masyarakat. Masa produktifitas dari Jeruk ini, antara 15-20 tahun. Tahun 1960 terjadi penyerangan hama besar-besaran, sehingga mengakibatkan sebagian besar pohon jeruk harus ditebang.
Tahun 1979, perkebunan Jeruk tebas mulai dibudidayakan lagi. Tahun 1996 Jeruk Tebas mengalami jaman ke-emasannya. Terbukti 10.000 hektar perkebunan dapat menghasilkan 26.000 ton pertahun.
Data BPS menginformasikan bahwa produksi jeruk sambas mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun 2016 produksi jeruk di Kabupaten Sambas menghasilkan 97 ribu ton, dan tahun 2018 meningkat 22,6 persen menjadi 119 ribu ton.
Di saat Pandemie Covid-19, mengkonsumsi Jeruk tebas sangat dianjurkan. Kandungan Vitamin yang ada di buah Jeruk, bagus untuk stamina. Jeruk Tebas mengandung vitamin C 53,2 mg per 100 g, vitamin B1, vitamin A, serta kandungan gizi lainnya.
Harga jeruk Tebas bervariasi, tergantung besar kecilnya buah. Untuk jeruk kualitas super, biasa di jual dengan harga Rp25.000,00/ kg dan yang ukuran paling kecil di jual dengan harga Rp5.000,00/kg. Harga tersebut, jika tak ada musim buah lokal lain. Buah lokal lain yang di jual saat musim tertentu, diantaranya: durian, rambutan, langsat, manggis, dan cempedak. Buah-buah lokal tersebut, muncul dua kali dalam setahun. Bulan Juli dan bulan Desember, Pontianak banjir dengan buah lokal. Disaat inilah, harga Jeruk Tebas merosot tajam. Untuk yang ukuran super menjadi Rp15.000,00/kg , sedang untuk ukuran kecil menjadi Rp10.000,00/ 3 kg.
Para petani menjualnya ke para penampung hanya Rp3.000/kg. Harga tersebut tak sebanding dengan biaya pengolahan, apalagi dengan harga pupuk yang semakin mahal.
Jika tidak terjual, akhirnya si Jeruk Tebas dengan nama Jeruk Pontianak, akan dibuang begitu saja. Hingga saat ini, belum ada solusi untuk mengatasi buah Jeruk, disaat melimpah. Padahal Jeruk Tebas adalah buah tanpa musim. Jeruk Tebas tak henti untuk berproduksi.
Belum terpikirkan oleh pihak pemerintah daerah setempat untuk mengolah buah jeruk ini. Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah, disaat jeruk sedang melimpah. Bisa dengan diolah menjadi syrup, atau manisan.
Apakah solusi mengatasi melimpahnya jeruk, baru akan dilakukan jika Jeruk tebas benar-benar kehilangan namanya. Bukan hanya berganti nama menjadi jeruk Pontianak. Tetapi keberadaannya akan musnah, disertai dengan beralihnya lahan perkebunan jeruk menjadi lahan perkebunan sawit?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih inf nya.
sama-sama bu
Mantap opininya bunda..
terima kasih bu
Thank infonya
sama-sama bu
Wah, jd tahu sejarah jeruk Pontianak. Lengkap. Salam literasi
iy bu , salam literasi
Mantap makawih bu
sama-sama bu
Mantap Bu Nadya, ternyata jeruk Pontianak itu berasal dari Tebas ya? Keren Bu. Salam
iy pak, salam
Jeruk pontianak terkenal di Indonesia.
betul pak, tapi sebenarnya datangnya dari Tebas
Siip bu. Informatif..
terima kasih bu
Terima kasih sudah berbagi infionya Bu Nadya
sama-sama bu