Hati-Hati Anakku
Hati-Hati, Anakku
By. SR
Sungguh kaget bercampur khawatir mendengar kabar dari temannya bahwa buah hatiku mengalami kecelakaan. Usai sholat ashar di masjid aku cepat-cepat ganti baju dan berboncengan dengan suami menuju salah satu rumah sakit swasta.
Alangkah terkejutnya aku, ketika mendapati anakku dalam keadaan lemah dan mengalami pendarahan di bawah bibirnya. Darah segar terus mengucur dari lukanya.
Tidak ada perawatan yang berarti untuk mengatasi pendarahannya. Dokter hanya bilang dia sedang menunggu aku selaku orang tuanya.
Saat aku mengurus administrasi, lagi-lagi anakku harus menunggu lama karena urusan administrasi cukup rumit. Sampai dua jam, admin belum juga beres dan putriku masih berbaring lemah. Aku semakin takut. Karena jika pendarahan dibiarkan, dia akan semak.in lemah.
Apalagi dokter mengatakan jika rumah sakit tersebut kamar nomor satu penuh, VIP penuh
, dan nomor 3 tidak mumgkon terjadi.
Akhirnya..
Salam
mojokerto, 08022024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisannya keren dan inspiratif. Salam Literasi.