Martabak atau Terang Bulan

Oleh : Sri Nurhayati

Selasa hari ini kegiatanku betul-betul padat terkait e-rapor yang beberapa hari lagi akan diterima oleh wali murid kelas tujuh. Karena jumlah rombel yang banyak, jadi proses penyelesaiannyapun bertahap. Alhamdulillah akhirnya selesai juga walau pulang agak sore.

Dan disela-sela kesibukan kusempatkan buka gawai. Kucoba lihat tulisanku yang ku posting kemarin dengan judul "Martabak Hangat Hilangkan Penat".

Sungguh senang tulisanku mendapat respon dari beberapa pembaca. Salah satunya dari penulis yang keren, Supriadi Bro. Beliau menanyakan yang saya posting itu martabak atau terang bulan.

Karena aku betul-betul sibuk, pertanyaan tersebut belum kurespon. Dan aku butuh bantuan jawaban dari sang pembuat kudapan itu, yaitu Nasywa anak keduaku.

Dari sekolah lantas kubergegas ke pasar untuk belanja untuk persiapan kebutuhan buat besok pagi. Tiba di rumah tepat adzan Maghrib berkumandang.

Aku segera mandi dan sholat Maghrib. Setelah itu aku ke dapur dan kulihat seperti ada aktivitas buat kudapan. Aku bertanya kepada Nasywa," Barusan bikin apa mbak,kok enak aromanya."

Ternyata hari ini dia usai bikin martabak asin atau martabak telur dengan bahan-bahan yang kebetulan sudah tersedia di kulkas. Diantaranya ialah ayam, telur, daun prei, dan bumbu untuk isinya. Untuk kulitnya tepung terigu, telur dan pernifan. Akupun diberi sepotong olehnya. Dan sungguh rasanya gurih, enak dan nikmat.

Teringat aku pertanyaan dari kolegaku tentang kudapan yang dibuat kemarin. Dia menjelaskan bahw yang dibuat kemarin adalah martabak manis atau terang bulan.

Untuk meyakinkan jawabannya aku mencari info di google. Dan memang betul bahwa martabak manis itu sama dengan terang bulan.Sedangkan martabak asin itu sama dengan marbak martabak telur.

Alhamdulillah terima kasih mbak. Kembangkan terus kreativitasmu. Semoga kelak membawa nilai kebermanfaatan untuk diri dan sesama.

Salam Literasi

Mojokerto, 15 Juni 2021