Tantangan Gurusiana Menulis Hari ke 63 # Pentigraf (20)

Tahun ajaran baru di masa Pendemi Covid 19 masih PJJ. Dilla , gadis cantik dan yatim sejak kelas dua sekolah dasar. Dia naik ke kelas delapan dengan nilai yang sangat bagus. Dia merasa bahagia karena usahanya belajar cerdas membawa hasil. Dia ingin membuktikan bahwa dengan keterbatasan kondisi ekonominya dia dapat berprestasi. Walaupun dalam pembelajaran daring dia mengandalkan gawai pinjaman dari sepupunya. Dia tetap bersemangat dan tak berkecil hati.

Hari ini Dilla lebih bersemangat , karena pengalaman pertamanya akan mengikuti pembelajaran daring melalui google classroom. Biasanya dia mengikuti pembelajaran daring melalui what app. Namun hatinya juga sedih, karena sepupunya yang memiliki dua gawai tak dapat meminjaminya. Gawai sepupunya rusak dan sedang diservis. Jam dinding berdetak terus semakin memacu kegelisahan Dilla. Jadwal daring siang hari semakin mepet.

Dilla semakin cemas, namun Ibunya selalu menguatkannya, Tiba-tiba ibunya menjawab salam dari tamunya. Dilla yakin itu suara Bu Nina ,wali kelasnya. Beliau datang sebagai guru kunjung. Dilla pura-pura tidur ketika Ibunya memanggilya , padahal dia menangis terisak di balik bantal. Pasti Bu gurunya akan menasehatinya untuk sabar dan terus semangat, pikirnya. “ Dilla bangunlah….Ibu membawa gawai baru, amanah dari hamba Allah swt,” Bu Nina memegang pundak Dilla penuh kasih sayang. Dilla berterima kasih dan meminta maaf , karena berburuk sangka pada Bu Nina.

Sumber Gambar: https://umma.id/post/jangan-buruk-sangka--364059?lang=id

Indramayu, 18 Juli 2020