MAMAK DAN MUDIK
Cermin ( cerita mini)
MAMAK DAN MUDIK
Supardi HR
Heru mendapat telpon dari Heri, kakak pertamanya di kampung. Mengabarkan jika ibunya sakit keras supaya pulang kampung atau mudik dari Jakarta. Tapi, Heru menolak . Ia tidak mau pulang lebaran tahun ini. Alasannya tidak punya duit. Diputusnya pembicaraan dengan Heri. Dan HP nya langsung ditaruh di atas kursi.
Heri kemudian kirim pesan lewat WA.
" Heri, awakmu kudu mulih, mamak sakit keras"
" Ora mas" jawab singkat Heru.
" Kenopo ora mulih? Mamak pengin ketemu kowe,"balas Heru lagi.
Heru bingung. Antara mudik atau tidak. Sementara mamak sakit keras dan ingin ketemu di hari lebaran ini.
Heru pinjam uang Rp500 ribu ke pemilik kontrakan. Heru beli tiket bus ekonomi. Dan langsung naik bus.
" Heru, awakmu Wis teko ngendi?" tanya Heri dalam pesan WA nya.
" Sampai toll " jawab Heru.
" Yo wis, ati-ati, semoga selamat sampai di rumah, "doa Heri.
Di rumah Heri dan ibunya menunggu dengan sabar. Namun, sampai larut malam Heru tidak kunjung sampai di rumah. Naas tengah malam bus yang ditumpangi Heru tabrakan di jalan toll. Heru meninggal dunia seketika.
Bekasi, 11 April 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap
Huhuhu, sedih