Siti Zulaikah, S.Pd/Lika

Ridho Allah segalanya, InSyaa Allah qobul segala hajat ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aksi Rampok Kresek di CFD
Dokumentasi kegiatan

Aksi Rampok Kresek di CFD

Penanganan sampah kantong plastik atau kresek satu kali pakai memang agak sulit dibandingkan sampah plastik lainnya. Meskipun sampah jenis kresek ini laku dijual, namun untuk mendapatkan satu kilogram kantong kresek cukup lama.

Minggu, 11 Juni 2023 Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya menghelat Aksi Rampok Kresek. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup ini dimulai pukul 07.00 WIB di Car Free Day (CFD) Taman Bungkul Jalan Darmo Kecamatan Wonokromo Surabaya.

Tampak Hermawan Some dan Hani dari Komunitas Nol Sampah, M. Rokhim Kepala Bidang Kebersihan dan Pemberdayaan, dan Dyan Prasetyaningtyas Sub Koordinator Penyuluhan Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat. Peserta yang mengikuti kegiatan berjumlah lima sampai enam siswa atau guru atau bisa keduanya dari sekolah-sekolah adiwiyata Kota Surabaya yaitu SDN Ketintang I, SDN Pacarkembang I, SDN Margorejo VI, SDN Dukuh Kupang II-489, SDN Ketintang II, sdn Rungkut Menanggal I/582, SDN Pacarkeling I, SDN Nginden Jangkungan I, SDN Kapasari I/292, SDN Kandangan III, SDN Kapasari VIII, dan SDN Kapasari V.

Koordinator Komunitas Nol Sampah Hermawan Some menjelaskan pembatasan penggunaan kantong plastik sangatlah penting. Ia mengatakan Surabaya sebagai kota besar kedua di Indonesia perlu mengatur tentang pembatasan penggunaan kantong plastik atau kresek. Kresek sebagaimana plastik lainnya sering menimbulkan masalah lingkungan hidup. Jutaan biota mati karena terjerat atau menelan sampah plastik termasuk tas kresek.

Kegiatan dimulai dengan aksi guru dan siswa mengedukasi pengunjung yang sedang berjalan atau duduk dan tidak keberatan kresek makanan dan minuman ditukar dengan tas belanja ramah lingkungan dengan tulisan diet tas kresek. Dengan cara mengedukasi sederhana yang intinya menyampaikan ke pengunjung bahwa kresek tidak ramah lngkungan. Belanja hendaknya memakai tas yang dapat dipakai berulang kali dan tidak berbahan dasar plastik.

Guru dan siswa menyebar sepanjang Car Free Day. Tampak Erna Martina salah satu guru perwakilan SDN Kapasari 1 bersama tiga siswa perwakilan SDN Kapasari 5 sedang mengedukasi pengunjung dengan bahasa yang halus. “Pak permisi apakah kreseknya bisa saya tukar dengan tas belanja yang cantik dan gratis serta sangat bersahabat dengan lingkungan?” tutur Erna kepada pengunjung yang membawa makanan kuliner Taman Bungkul. Siswa pun ikut serta menjelaskan bahwa belanja memakai kresek sangat berbahaya.

Tepat pukul 09.00 WIB semua berkumpul di titik kumpul di samping Pos Polisi dan menghitung kresek yang didapat. Kurang lebih 361 kresek dan ada juga sedotan. Dyan menambahkan peran guru dan siswa sebagai bagian dari masyarakat sangat penting dalam upaya mengatasi masalah sampah plastik. Rampok Tas Kresek adalah kampanye mengajak warga untuk mengurangi pemakaian tas kresek. “Saya siap melanjutkan edukasi dan mengajak semua warga SDN Kapasari 1/292 untuk meminimalkan dan tidak memakai kresek,”tambah Erna Martina yang juga penanggungjawab adiwiyata sekolah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post