Siti Zulaikah, S.Pd/Lika

Ridho Allah segalanya, InSyaa Allah qobul segala hajat ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Kurikulum Hidup Sejati

Guru Kurikulum Hidup Sejati

Adanya paradigma masyarakat ganti menteri ganti kurikulum adalah nyata. Pasca kemerdekaan hingga saat ini negara kita sudah sebelas kali ganti kurikulum, yaitu tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 2013 dan 2021 (Kurikulum Merdeka). Apakah dengan seringnya ganti kurikulum akan mempengaruhi pendidikan di negara tecinta? Tentunya sebagai guru harus yakin bahwa pemangku kebijakan melakukan pergantian kurikulum mempunyai tujuan agar pendidikan di tanah air lebih maju lagi.

Pro dan kontra yang ada di masyarakat pastinya berkaitan dengan sumber daya manusia yaitu guru, siswa, orang tua, dan masyarakat. Pastinya harus diadakan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Kurikulum sebagai dasar pendidikan secara menyeluruh, apabila dasar itu tidak kokoh maka akan terjadi keruntuhan pendidikan. Hal ini bisa dilihat dari hampir 4-7 tahun sekali ada pergantian kurikulum sehingga timbul asumsi masyarakat bahwa pemerintah atau pemangku kebijakan tidak bisa mencapai tujuan pendidikan atau kurikulum yang dahulu tidak sesuai dengan kebutuhan zaman.

Pengertian kurikulum menurut UU Sisdiknas Nomer 20 tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Meskipun sudah ganti kurikulum, sudah ganti kebijakan namun masih ada beberapa guru hanya melakukan pengajaran dengan cara itu-itu saja, yang dianggap baik bagi dirinya tanpa ada variasi, tidak memiliki keinginan untuk melakukan suatu perubahan. Pergantian kebijakan apapun tidak akan memiliki dampak yang signifikan untuk perubahan kearah yang lebih baik lagi.

Guru adalah ujung tombak keberhasilan pendidikan di sekolah, sepandai apapun seorang siswa, peran guru tetap penting sebagai pendidik & pembimbing ( Ki Hajar Dewantara ). Bagaimana seorang guru melakukan pembelajaran dengan baik dan bagaimana seorang guru bisa menanamkan pendidikan karakter bagi peserta didik. Sosok guru dalam proses pembelajaran seharusnya memberikan teladan pada muridnya dalam proses pendidikan.

Guru tidak sekadar sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik. Untuk itu Guru harus menjadi guru pembelajar yang tidak pernah lelah untuk belajar, guru yang hebat, guru yang totalitas untuk mencerdaskan siswanya, guru yang kreatif, guru yang inovatif, guru yang mengajarkan dari hati, dan guru yang menginspirasi. Dari semuanya itu maka guru adalah kurikulum hidup sejati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post