Rendahkan Suara di Hadapan Orangtuamu (150)
Berbakti kepada kedua orang tua terutama kepada ibu adalah kewajiban bagi setiap anak. Ibu yang selalu mencurahkan kasih sayangnya tiada henti kepada anak-anaknya. Memuliakan seorang Ibu adalah suatu kewajiban seorang anak.
Semakin majunya zaman dengan berbagai budaya teknologi yang menyebar luas melalui media sosial dan media lainnya mempengaruhi perilaku anak terhadap orang tua. Tanpa disadari terkadang kita sebagai anak menyepelekan orang tua. Tak jarang banyak dijumpai banyaknya anak yang tidak mengindahkan nasihat orang tua. Mereka lebih memperhatikan teman-temannya, yang lebih parah adanya anak yang bertindak melampaui batas dan membentak atau menjawab orang tua dengan suara keras. Naudhubilahimindzaliq...
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra [17]: 23)
Diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Tiga golongan yang tidak akan dilihat oleh Allah kelak pada Hari Kiamat; Orang yang durhaka kepada orang tua, wanita yang menyerupakan dirinya dengan laki-laki dan orang yang tidak mempunyai rasa cemburu pada keluarganya. Dan tiga golongan yang tidak akan masuk surga; Pendurhaka orang tua, pecandu khamr dan orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya pada orang lain.” (HR. An-Nasa’i, Ahmad dan Al-Hakim)
Berdasarkan hadist di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bersuara keras di depanorang tua itu dilarang tidak diperbolehkan.
Sejatinya berbicara kepada siapapun hendaknya dengan perkataan baik dan sikap rendah hati atau tawadhu.
Allah Ta’ala berfirman,
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Lukman: 19).
Semoga kita tergolong ke dalam anak-anak yang selalu hormat dan patuh serta sayang kepada orang tua.
Kalikepiting, 12 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeeen bu
Terimakasih atas kunjungannya, salam sukses. Barakallahu fiik
Terimakasih atas kunjungannya, salam sukses. Barakallahu fiik
Masyaallah, tulisan yang mengingatkan. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih , juga sebagai pengingat diri . salam sukses. Barakallahu fiik
Mantap bu tausiyahnya..benarsekali..dan saya paling takut jika ibu dan ayah saya bicara..takut utk mengeraskan suara saya..apik bu ..terimakasih
benar...., salam sukses
Mantul, bicara orang tua gak ada habisnya, rasanya belum bisa membahagiakan orang tua
Sangat benar Bu ...tidak akan habis membahas orang tua. Salam sukses . Barakallahu