Tessie Permata

Lulusan S2, PIPS, Unindra Jakarta, alumnus geografi unj 1995,dan sekarang adalah seorang guru IPS di SMP Negeri 161 Kebayoran Lama. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.1 TENTANG PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN_TESSIE PERMATA, MPD_CGP ANGKATAN 7_DKI JAKARTA

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.1 TENTANG PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Assalamualaikum Wr.Wb

Selamat siang salam sejahtera untuk kita semua.

Salam kenal, saya Tessie Permata, M.Pd CGP Angkatan 7 dari SMPN 161 DKI jakarta

Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat dan tak kurang suatu apapun dan selalu dalam

lindungaNya, aamiin

Selamat berjumpa dalam Jurnal Refleki Dwi mingguan Modul 2.1 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi.

Pada kesempatan kali ini , saya menggunakan model 4F dalam membuat Jurnal Refleksi Dwi mingguan :

1. Fact ( Peristiwa)

2. Feelin(Perasaan)

3. Finding(Pembelajaran)

4. Future( Penerapan) Tentang semua hal yang telah dipelajari dalam modul ini.

Saya akan mencoba merefleksikan kembali materi dalam modul 2.1 dan merefleksikan hasil dari kegiatan

yang ada di LMS. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk mengungkapkan perasaan saya,

gagasan dan praktik baik yang sudah saya lakukan.

Tak terasa sudah masuk minggu ke 9, saya akan mencoba merfekleksikan pembelajaran dan

aktivitasnya yang telah saya lakukan dan lewati setiap langkahnya di Learning Mangement System(LMS).

Dalam minggu ini ada beberapa aktivitas pembelajaran yang harus saya kerjakan. Pertama diawali

dengan Test Awal Paket Modul 2. 1 kemudian dilanjutkan dengan aktivitas pembelajaran

2.1.a.3 yaitu Mulai dari Diri

2.1.a. 4 yaitu Eksplorasi Konsep

2.1 a. 5.1 yaitu tentang Ruang Kolaborasi 1

2.1.a 5.2 yaitu tentang Ruang Kolaborasi 2 Google meet

2.1.a.6 yaitu Refleksi Terbimbing

Modul 2.1.a.7 yaitu tentang Demonstari Kontekstual

1. Facts( Peristiwa)

Aktivitas pertama yaitu dengan melakukan Test Awal Modul 2. Setiap memulai modul saya

melaksanakan tes awal paket modul 2 dilanjutkan dengan pembelajaran di LMS dimulai dari diri,

eksplorasi konsep, ruang kolborasi 1 dan 2. Yang pertama adalah diskusi bersama kelompok keesokan

harinya dilanjutkan dengn Ruang kolaborasi 2 kami harus mempresentasikan hasil diskusi kelompok

tentang kasus dalam skenario yang diberikan. Kami mempresentasikan materi Pembelajaran

Berdiferensiasi jenjang skenario SMP. Banyak sekali manfaat dari diskusi ini menjadi saya menambah

wawasan, ilmu dan pengalaman. Saya jadi mengetahui bagaimana mengintegrasikan pembelajaran

berdiferensiasi ke dalam sebuah RPP sesuai mata pelajaran yang kita ampu, sehingga dapat

mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik.

Berikutnya, saya melakukan Refleksi terbimbing. Kami diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan

pemantik yang makin memperkuat kami meningkatkan pemahaman terkait pembelajaran

berdiferensiasi. Di aktivitas ini tidak ada hambatan yang dirasakan karena di sesi ini bagaimana CGP

menggali lebih dalam konsep pembelajaran berdiferensiasi. Aktivitas berikutnya yaitu demonstrasi

kontekstual. Di aktivitas ini kami diminta membuat Rencana pembelajaran berdiferensiasi dan

mengevaluasi efektivitas RPP yang dibuat oleh sesama rekan CGP. Disini, saya membuat RPP

berdiferensiasi dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik ditinjau dari Profil Belajarnya.

Perjalanan mempelajari modul 2.1 ini merupakan serangkaian kelanjutan dari ,odul sebelumnya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya kegiatan ini diawali dengan Pre Test tanggal 8 Februari 2023.

Kegiatan ini menggunakan alur MERDEKA yaitu, Mulai dari diri sendiri, Eksplorasi Konsep, Ruang

Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elabborasi pemahaman, Koneksi Antar materi dan Aksi nyata.

Kegiatan pertama setelah pre test adalah Mulai dari diri yang merupakan langkah awal untuk

mempersiapkan diri menerima ilmu pengetahuan baru pada modul 2.1, kemudian dilanjutkan dengan

kegiatan Eksplorasi Konsep tentang pemikiran kita seperti apa terhadap modul 2.1 yang kita pelajari,

saya berdiskusi dengan CGP lainnya dalam Ruang Kolaborasi untuk menemukan kesamaan persepsi serta

saling memberikan masukan yang konstruktif dalam menyusun pembelajaran berdiferensiasi. Saya

bersama teman di kelompok berdiskusi tentang skenario jenjang SMP dan kami buat dalam power point.

Keesokan harinya saya dan tim dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok, dan

mendapatkan umpan balik baik dari teman di kelompok lain maupun dari Fasilitator. Dari hasil umpan

balik kami rapikan kembali hasil diskusi dalam power point kami. Setelah rapi kami upload di LMS

masing masing sebelum tenggat waktu. Setelah itu kami mengikuti Elaborasi Pemahaman dari

narasumber hebat, mendapatkan ilmu dan pemantapan materi tentang Pembelajaran Berdiferensiasi.

Serelah elaborasi pemahaman kami memnuat Demonstrasi Kontekstual dalam materi pembelajaran

berdiferensiasi berupa RPP mapel yang berdiferensiasi. Setelah demonstrasi kontekstual kami akan

mengaitkan materi dalam setiap bagian modul dengan KOneksi Antar Materi. Stelah koneksi Antar materi

(KAN) maka akan kami lanjutkan dengan membuat Aksi Nyata.

2. Feelings (Perasaan)

Pada modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi membuat saya merasa sangat senang namun

penasaran karena harus memperhatikan semua kebutuhan murid yang tentu satu sama lain berbeda

kebutuhan. Selama ini saya hanya berfokus pada ketercapaian materi kurikulum, sehingga harus

harus mengejar ketuntasan belajar. dampak yang ada adalah belum semua murid dapat belajar sesuai

dengan kebutuhannya dan ada sedikit pengabaian tentang ternyata banyak keberagaman kebutuhan

belajar murid dalam satu kelas. Hal ini tentunya harus kita kaitkan dengan nilai-nilai Filososfi pendidkan

menurut KH Dewantara bahwa belajar adalah menuntun murid untuk mencapai tujuan belajar dan dalam

mencapai tujuan belajar tersebut diharapkan guru dapat menuntun murid dengan berbagai macama cara

atau metode yang sesuai dengan kebutuhan murid. Saya sangat senang dan lebih memahami menjadi

tahu dalam menyusun RPP dengan pembelajaran berdiferensiasi., saya sangat bahagia bisa menyusun

langkah-langkah pembelajran untuk menyelaraskan dengan karakteristik murid. Saya sangat senang

karena banyak hal yang saya dapatkan dari pelatihan ini dan siap saya terapkan di kelas serta berbagi

dengan reksn sejawat dan disekolah ataupun lingkup yang lebih luas lagi.

3. Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran berdiferensiasi itu dibuat agar para guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mampu

untuk mengakomodir semua kebutuhan belajar murid. Guru harus mampu untuk memiliki kepekaan

dalam merespon semua kebutuhan murid. Tentu dalam mememnuhi kebutuhan murid ada beberapa hal

yang harus diperhatikan seperti :

1. Kesiapan belajar (Readiness)

2. Minat belajar

3. Profil belajar murid.

Kemudian dalam pembelajaran berdiferensiasi kita juga harus memperhatikan beberapa strategi antara lain:

1. Diferensiasi proses

2. Diferensiasi konten

3. Diferensiasi produk

Dalam proses penilaian , guru menggunakan penilaian berjenjang, dengan harapannya semua murid

memperoleh kesempatan yang sama dalam mengikuti pembelajaran, sehingga murid akan mendapatkan

lingkungan yang aman dan nyaman dalam proses pembelajaran. Kali ini saya mendapatkan pelajaran

tentang bagaimana kita menyiapkan pembelajaran dengan model berdiferensiasi. Dan tentu saja ini

sangat bermanfaat agar semua kebutuhan murid minimal dapat kita akomodir.

Terimakasih telah berbagi ilmu tentang Pembelajaran Berdiferensiasi. Semoga Jurnal Refleksi

Dwimingguan ini dapat bermanfaat.

GURU PENGGERAK

TERGERAK, BERGERAK, MENGGERAKKAN.

4. Future ( Penerapan)

Dalam modul ini, saya belajar untuk lebih memperhatikan kompetensi saya dalam memilih aktivitas

belajar yang sesuai dengan gaya belajar murid. Hal ini tentu untuk menghindari dari pengalaman

be3lajar yang kurang tepat, kurang berpihak pada murid dan kuang menyenankan. Akan saya coba

terapkan di kelas dan imbaskan kepada rekan sejawat di sekolah bahkan di lingkup yang lebih luas

sehingga harapan saya semua guru dapat mengetahui seperti apa itu penvelajaran berdiferensiasi dan

bagaimanakah penerapannya di kelas dalam pembelajaran.

Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat terlaksana dengan baik dan efektif, maka perlu dilakukan

pemetaan kebutuhan belajar murid yaitu berdasarkan kesiapan murid, minat murid dan profil belajar

murid. Penilaian ini dilakukan yaitu dengan asesemen diagnostik non kogitif. Data pemetaan ini dapat

diperoleh dari data tahun lalu atau pada semester sebelumnya. Bisa melalui angket, soal pilhan ganda,

wawancara, pengamatan dan lainnya sessama rekan guru dan wali murid.

Bagi saya ini merupakan materi yang sangat baik agar dapat kami terapkan di sekolah, berbagi dengan

rekan guru ataupun dengan murid baik disekolah maupun di luar sekolah. Dalam proses ini tentu saja

saya akan belajar dan terus belajar. Semoga saya dapat terus berkontribusi dalam memajukan dunia pen

didikan ke arah byang lebih maju lagi sehingga kita dapat mempersiapkan murid menjadi pemimpin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

lagi flash back ke modul 2, searching searching , ketemu Blog mu say ....Keren ah, refleksinya ... tetap semangat, sukses selalu , salam sehat, salam bahagia, salam Guru Penggerak dari kalimantan Barat

28 Jun
Balas



search

New Post