Selintas dari tampilannya buku ini cukup sederhana. Apalagi Pengarangnya yang punya nama agak aneh menurutku. Ya, buku yang ditulis oleh Freky Mujiono ini judulnya membuat penasaran saya. Jalan Belakang dan Surga sudah menjadi tanda tanya bagi saya. Apakah ada jalan belakang dan pintu belakang supaya kita bisa masuk ke surga? Bagi para ilmuwan agama dan pecinta buta agama judul ini bisa membawa perdebatan yang panjang.

Tetapi setelah membaca isi buku ini, saya menemukan keunikan dan semakin tahu apa motiv dari penulisnya. Ya, bagi saya isi buku ini memberikan alternatif pilkihan ibadah yang kalau menurut saya memang bisa memberi arah jalan ke surga. Penulis, Freky Mujiono mengajak kita untuk sadar bahwa ibadah dan ketaatan pada Tuhan itu banyak cara dan jalan. Tidak hanya ibadah ibadah ritual dan formal, seperti Sholat, pergi ke gereja, membaca Kitab Suci, Puasa dan lain laian. Si Penulis meberi contoh bagaimana ' Sang Pelacur, yang menjadi pelacur karena dijerumuskan orang, tetap memberikan kesempatan hirup dan memberikan kasih sayang pada bayi yang tidak diinginkan' . Ini bisa dibaca di bagian tulisan yang berjudul " Memeluk Is" . Penulis juga menggambarkan hujatannya pada orang orang yang merasa paling alim dan ahhli surga dengan selalu beribadah sholat dimasjid, menghitung hitung Dzikir dan ibadah formal lainnya, tetapi sebetulnya secara Kalbu kurang bersih. Ada niat balasan dari Allah, Tuhan yang mempunyai surga. Hal ini digambarkan pada saat Darto dan Lek Warno berdialog tentang Malam Seribu Bulan. Dialog itu ada pada tulisan penulisa yang berjudul " Cerita Lek Warno".

Isi buku ini memang cukup menyadarkan kita bahwa Tuhan itu betul betul Maha Penyayang. Penulis memberikan gambaran bahwa dengan ibadah yang lain, manusia bisa mendekat dan merangkul Allah. Bagi pembaca tulisan tulisan di buku ini cukup menggelitik. Tetapi sayan, ada beberapa cerita dalam tulisan ini yang sulit dicerna, terutama bagi pembaca yang tidak terbiasa melakukan perenungan. Tetapi se4cara umum, buku ini paling tidak memberi kesadaran pada pembacanya, bahwa untuk menggapai dan mendekap kasih sayan Allah bisa dilakukan dari berbagai jalan dan cara.

Satu lagi dari keunikan buku ini. Pengarangnya adalah seorang Ibu dan Guru SMP di Medan, walaupun bernama Freky Mujiono.

#WongNdeso